- Oleh MC KAB SLEMAN
- Kamis, 21 November 2024 | 11:14 WIB
: Tingkatkan Kemampuan Anggota, Basarnas Gelar Latihan Gabungan. Foto: MC Sleman
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 29 Juli 2024 | 06:23 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 155
Sleman, InfoPublik - Badan SAR Nasional (Basarnas) menggelar latihan gabungan demi meningkatkan kemampuan anggota dalam penanganan bencana di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta.
Basarnas menekankan bahwa bencana bisa terjadi di mana pun. Termasuk di gunung dan hutan. Menurut pantauan Basarnas, dua medan tersebut kerap membuat pendaki atau wisatawan tersesat bahkan terluka.
“Cuaca yang tak menentu juga jadi faktor yang mengharuskan kami selalu waspada,” tutur Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas R Eko Suyatno, Jumat (26/7/2024).
Pelatihan yang berlangsung sejak Selasa (23/7) ini diikuti oleh 15 penyelamat dari Kantor Basarnas Yogyakarta, ditambah dengan 37 potensi tim pencari dan penyelamat yang terdiri dari Kodim Sleman, Korem 072 Pamungkas, Dit Samapta Polda DIY, BPPD Sleman, BPPD DIY, Sarsatlinmas wilayah 7 Kaliurang, dan SAR DIY.
Eko mengatakan, bahwa pelatihan ini berfungsi untuk meningkatkan kesiapsiagaan para tim penyelamat. Ini dilakukan dengan menyamakan pemahamaan dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
Lebih lanjut, Eko menilai latihan ini semakin krusial lantaran kondisi Merapi yang masih terus aktif hingga hari ini.
“Alam kita jaga dan alam juga akan menjaga kita,” tegasnya.
Sementara Pengawas dan Pengendali Lapangan Dwi Afandi Saputro menuturkan, selama tiga hari dua malam, para peserta mempelajari sekaligus mempraktikkan ilmu mengenai navigasi darat, peta elektronik, hingga Explore Search and Rescue (ESAR). Dipelajari ESAR tipe satu untuk jalur yang kelihatan dan ESAR tipe dua untuk jarak dua sampai tiga meter.
Dalam kegiatan itu, peserta diminta mencari pemburu burung yang hilang di lereng Gunung Merapi.
Menurut Dwi, korban pertama sudah bisa ditemukan pada hari pertama. Sementara korban kedua, baru ditemukan pada hari ketiga.
“Kami praktik teknik vertikal juga. Jadi turun ke lereng,” tuturnya, menambahkan. (Athiful/KIM Depok)