- Oleh MC KAB PROBOLINGGO
- Jumat, 22 November 2024 | 21:47 WIB
: Kirab Jodang dan Gunungan Semarak Selamatan Desa Krejengan
Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Selasa, 9 Juli 2024 | 10:21 WIB - Redaktur: Juli - 250
Krejengan, InfoPublik - Tepat 1 Suro atau tanggal 1 Muharram 1446 Hijriah kali ini, selamatan desa yang dirangkai bersama tradisi kirab jodang dan gunungan sedekah bumi kembali digelar warga Desa Krejengan Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, pada Minggu (7/7/2024).
Kegiatan tahunan yang sekilas mirip gelaran Grebeg Suro Ponorogo tersebut juga menjadi budaya dan tradisi turun temurun masyarakat Desa Krejengan. Pasalnya waktu pelaksanaan selamatan desa ini juga bertepatan dengan perayaan tahun baru Hijriah.
Jodang merupakan peti kayu yang berisi beberapa pusaka leluhur, sesaji desa dan kemenyan yang kemudian di kirab dan diarak oleh warga masyarakat menuju balai desa diiringi puluhan gunungan.
Gunungan di sini dibuat dan disusun dari hasil bumi dan barang-barang niaga yang semuanya merupakan hasil swadaya.
Suara rebana, lantunan selawat dan antusiasme warga bercampur jadi satu dalam arak-arakan kirab Jodang tersebut. Tidak ketinggalan, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto didampingi Kepala Dinas PMD Fathur Rozi, Camat Krejengan Bambang Heriwahjudi dan Kepala Desa Krejengan, Nurul Huda yang turut mengikuti jalannya kirab dari belakang barisan dengan menungganggi kereta bendi.
Setelah semuanya berkumpul di balai desa, seluruh masyarakat berdoa bersama dan melantunkan bacaan sholawat Nabi Muhammad SAW. Sebelumnya selamatan desa ini diawali dengan simbolis penyerahan pusaka desa kepada generasi muda dan kemudian ditutup dengan grebeg gunungan oleh segenap masyarakat yang hadir.
Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto sangat mengapresiasi antusias masyarakat Desa Krejengan yang tetap melestarikan tradisi leluhurnya sampai saat ini. "Tradisi selamatan desa adalah kekayaan budaya yang luar biasa Kabupaten Probolinggo dan tetap terjaga turun temurun," katanya.
Pj Sekda Heri menambahkan makna dari selamatan desa dan kirab gunungan ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas berkah dan rasa aman selama ini. Hal ini diwujudkan dalam sedekah hasil bumi, karena mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani.
"Alhamdulillah tradisi leluhur kita ini tak lekang tergerus zaman, terbukti masyarakat Desa Krejengan sanggup melestarikannya sampai saat ini. Semoga kegiatan yang syarat dengan rasa syukur ini tetap istiqomah dan membawa berkah bagi kita semua," tandasnya.
Apresiasi serupa juga disampaikan Kepala DPMD Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi saat melihat antusias dan partisipasi masyarakat pada momentum selamatan Desa Krejengan. "Membangun desa memang sangat diperlukan keterlibatan dan partisipasi langsung masyarakat dari berbagai elemen," ujarnya.
Rozi menyebutkan adanya keterlibatan aktif masyarakat desa seperti ini menunjukkan adanya pikiran dan ide ide positif dari masyarakat untuk membawa Desa Krejengan menuju desa yang lebih maju lagi ke depannya.
"Tentu masing-masing desa memiliki kearifan lokalnya masing-masing. Apapun bentuk kegiatannya intinya semangat gotong royong harus menjadi landasan utamanya. Selamatan desa di sini merupakan media untuk merawat dan membina tradisi luhur gotong royong," pungkasnya. (MC Kab Probolinggo/wan/son/)