- Oleh Isma
- Selasa, 12 November 2024 | 19:58 WIB
: Direktur Utama Badan Urusan Logistik Bayu Krisnamurthi bersama pengurus APTRI Blora
Oleh MC KAB BLORA, Senin, 1 Juli 2024 | 15:33 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 207
Blora, InfoPublik - Pengurus Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menemui Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Jumat 28 Juni 2024. Bupati Blora Arief Rohman dan Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora Ngaliman ikut mendampingi.
"Kita berharap agar kejayaan PT GMM Bulog yang pernah menjadi kiblat pertebuan di tingkat nasional kembali berjaya lagi dan para petani tebu Blora bisa merasakan manisnya rasa gula serta meningkatnya kesejahteraan mereka," kata Bupati Blora Arief Rohman.
Ketua APTRI Blora Sunoto mengukapkan, managemen kemitraan antara para petani tebu dengan pihak Direksi PT GMM Bulog belum sesuai harapan seperti yang pernah dirasakan ketika masa kepemimpinan Dirut PT GMM era Lie Kamajaya dan Dirut PT GMM Bulog zaman Rahmad Pambudi.
"Utamanya yang menyangkut upaya penyediaan bibit unggul bagi para petani tebu yang masak awal, tengah dan akhir," ucapnya. Kemudian, langkah terobosan untuk memperoleh pupuk yang mencukupi dan tepat waktu sesuai masa pemeliharaan tebu.
Disamping ikhtiar untuk mengucurkan dana usaha tani tebu dari pihak perbankan di mana pihak pabrik gula siap menjadi avalist atau penjamin. "Termasuk berbagai kiprah dalam memperluas areal tebu di wilayah perhutanan," ujarnya.
Sementara dari sekretaris APTRI Anton Sudibdyo sangat mengharapkan PG GMM Bulog dapat dikelola oleh orang-orang yang profesional dalam mengelola managemen pertebuan dan memiliki integritas dan kapabilitas yang mumpuni dan bisa membangun komunikasi yang ramah lingkungan dengan wong cilik/petani tebu.
Bambang Sulistya, selaku penasehat APTRI mengajukan tiga pesan yang didapatkan dari arus bawah. "Pertama, budaya yang selama ini mulai diabaikan oleh pihak managemen PT GMM Bulog agar dihidupkan kembali prosesi budaya yang biasanya dilakukan sebelum pabrik gula melaksanakan proses penggilingan tebu," kata Bambang.
Tentu dengan harapan agar masyarakat terhibur dan proses giling berjalan lancar tidak mengalami gangguan kerusakan mesin giling.
Kedua, mohon agar para petani tebu bisa memperoleh coporate social responsibility (CSR) dari PT GMM Bulog berupa barang bersifat produktif yang mendukung keberhasilan dalam berusahatani tebu seperti alat tranportasi tebu, pengolahan lahan dan alat pompa air.
Ketiga, guna menumbuhkan spirit baru bagi para petani tebu yang saat ini masih meninggalkan agunan sertifikat tanah untuk tunggakan kredit sebesar Rp3 miliar agar mendapat solusi yang bijaksana dari Dirut Bulog apalagi bisa diambil keputusan kebijakan pemutihan kredit.
Dalam kesempatan itu Dirut Bulog mengucapkan terimakasih atas berbagai masukan dan akan segera ditindak lanjuti. "Bulog siap mengantarkan pengurus APTRI ke pihak pabrikan untuk mendapatkan jatah pupuk sesuai kebutuhan petani tebu dan tepat waktu, serta siap memfasilitasi untuk berkujung ke tempat sumber pembibitan varietas bibit unggul tebu," kata Bayu Krisnamurthi.
Berkaitan dengan dana untuk usaha tani tebu ia menyanggupi akan mengkomunikasikan dan menghadirkan pihak perbankan untuk memberi fasilitas pendanaan. Untuk kegiatan perluasan tebu di lahan hutan segera akan dihubungi dengan pihak Perhutani.
Sementara secara jujur dan terbuka Krisnamurthi menjawab mengenahi bantuan CSR dari PT GMM Bulog belum dimungkinkan. Namun akan diupayakan dibantu dari CSR Bulog untuk petani tebu. (MC Kab Blora/Teguh)