:
Oleh MC KOTA BENGKULU, Minggu, 10 Maret 2024 | 11:40 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 132
Bengkulu, InfoPublik - Penjabat (Pj) Sekda Kota Bengkulu, Eka Rika Rino, menekankan aksi nyata mewujudkan Kota Bengkulu zero stunting harus sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
Dalam mengaplikasi kebijakan itu, strategi yang harus dilakukan meningkatkan kualitas hidup dalam berkeluarga, pola asuh anak, peningkatan pelayanan kesehatan hingga terkait air minum dan sanitasi.
Jadi, diperlukan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, supaya penurunan prevalensi stunting dapat dilakukan secara efektif.
"Intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan stakeholder serta masyarakat dan pihak terkait lainnya," kata Eka Rika Rino saat membuka kegiatan rembuk stunting di ruang Hidayah, kantor Walikota, Kota Bengkulu, Bengkulu pada Sabtu (9/3/2024).
Di sisi lain, bertemunya berbagai pemangku kepentingan dalam kegiatan rembuk stunting, lanjut Eka, merupakan momentum dalam membangun kerja sama. Sehingga, dapat terjadi kolaborasi dari seluruh pihak dalam menurunkan angka stunting secara masif di masa depan.
Penurunan angka stunting pada tingkat Kota Bengkulu sangat penting, karena berpengaruh terhadap penurunan angka sunting tingkat provinsi Bengkulu.
"Kita saat ini fokus melakukan pencegahan, jadi semua program dimasifkan untuk menekan angka stunting di Kota Bengkulu," ujar Eka.
Eka berharap, saat dirilisnya angka prevalensi stunting pada 2023, Kota Bengkulu dapat turun menjadi satu digit. Pasalnya, Kota Bengkulu telah berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan dalam dua tahun terakhir.
Tepatnya, pada 2021 angka stunting Kota Bengkulu mencapai 22,2 persen. Terjadi penurunan tajam, pada 2022 yang mencapai angka 12,9 persen.
"Dari tahun 2021 hingga 2022, angka stunting Kota Bengkul turun 9,3 persen," kata Firman.
Dokumentasi : Yoza Dika