- Oleh MC KOTA JAMBI
- Jumat, 22 November 2024 | 07:28 WIB
: Kementerian Pertanian RI Mengapresiasi Gubernur Arinal Djunaidi Atas Peningkatan Produksi Beras Di Provinsi Lampung, Senin (04/03/2024) Foto : Mc.Lampung
Oleh MC PROV LAMPUNG, Kamis, 7 Maret 2024 | 09:56 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 212
Jakarta, InfoPublik - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menghadiri rapat koordinasi (rakor) pengamanan pasokan dan harga pangan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2024, yang digelar Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama lintas kementerian/lembaga.
Dalam rakor Gubernur Arinal menyampaikan, Lampung merupakan provinsi penghasil beras 3,2 juta ton per tahun, di mana kebutuhan beras penduduk Lampung hanya berkisar 1,2 juta ton. Sehingga sisanya sebanyak dua juta ton dapat didistribusikan ke provinsi lain di Sumatera, termasuk untuk memenuhi 40 persen kebutuhan beras DKI Jakarta.
"Agar produksi beras di Lampung berkesinambungan kami melakukan pola tanam yang berjenjang jadi tidak serentak, karena sistem irigasi kita juga memenuhi persayaratan," imbuh Arinal di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Senin (4/3/2024).
Namun demikian, agar produksi beras dapat ditingkatkan, Gubernur juga meminta agar distribusi pupuk kepada masyarakat dapat dilakukan dengan lebih optimal dan efisien. Ia meminta izin Mendagri, Tito Karnavian, agar pupuk dapat langsung didistribusikan melalui BUMDes. “Tidak lagi melalui sistim distribusi lini 1, lini 2, lini 3 dan lini 4, polanya harus dirubah," papar Gubernur.
Selain beras, Arinal juga berharap daerahnya dapat memenuhi kebutuhan kedelai secara nasional, karena memiliki lahan seluas 1000 hektar untuk produksi kedelai. “Bekerjasama dengan Kementan yang menyiapkan sarana produksinya, harapan kami produksi kedelai ini dapat memenuhi kebutuhan nasional, sehingga kita tidak perlu lagi impor," lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan pola tanam berjenjang yang dilakukan Provinsi Lampung telah sesuai dengan konsep yang digagas Kementerian Pertanian. "Kuncinya adalah air dan irigasi yang memadai, kemudian,” ujar Suwandi mengingatkan.
Sementara terkait usulan Gubernur soal distribusi pupuk dari pabrik langsung ke-end user, Suwandi mengatakan akan membahasnya terlebih dahulu. “Ini kan memotong mata rantai, dari empat mata rantai jadi dua saja konsep, ini akan kami tindak lanjuti untuk dibahas lebih detil," ucapnya.
Suwandi juga mengucapkan selamat dan sukses kepada Gubernur Lampung dengan Kartu Petani Berjaya-nya, karena saat ini produksi beras Provinsi Lampung menduduki posisi lima besar se-Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.
Sementara itu Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam arahannya mengharapkan dukungan dan kerjasama seluruh kepala daerah untuk melaksanakan 3 hal. Yakni gerakan pangan murah, bersinergi dengan tim pengendali inflasi daerah, lalu pemantauan harga pasar, baik pasar induk, pasar tradisional, maupun ritel modern. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung).