:
Oleh MC KOTA BENGKULU, Jumat, 23 Februari 2024 | 09:57 WIB - Redaktur: Kusnadi - 103
Bengkulu, InfoPublik – Usai pemilu, harga cabai merah merangkak naik. Bahkan cabai merah kriting di pasar tembus di harga Rp100 ribu perkilogramnya. Menurut Asisten bidang Perekonomian dan Pemerintahan Kota Bengkulu Sehmi, kenaikan cabai ini memang terjadi faktor pemilu.
“Kenaikan harga cabai ini terjadi karena faktor pemilu, kan semua pada konsentrasi dengan pemilu termasuk para patani cabai. Tapi kenaikan harga cabai ini tidak akan berlangsung lama, mungkin satu dua hari ini akan turun kembali,” ujar Sehmi, Jumat (23/2).
Menurut Sehmi, kenaikan harga ini dipicu berkurangnya pasokan cabai dari para petani dikarenakan petani tidak panen ketika pemilu.
“Mungkin karena waktu pencoblosan, para petani libur enggak panen, jadi pasokan barang berkurang,” kata Sehmi.
Namun Sehmi menghimbau masyarakat tidak perlu khawatir terkait kenaikan harga cabai, karena tidak lama lagi Pemkot Bengkulu bekerjasama dengan Bank Indonesia akan membuka toko pangan Ado Galo di pasar minggu. Di toko pangan Ado Galo itu, masyarakat dapat membeli 10 kebutuhan bahan pokok kualitas premium dengan harga murah.
“Sebelum Ramadan Insya Allah toko pangan Ado Galo itu sudah selesai direnovasi dan sudah bisa dibuka. Toko pangan Ado Galo dibuka untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kota Bengkulu sekaligus sebagai salah satu upaya dari pemerintah dalam menekan inflasi di Kota Bengkulu,” jelas Sehmi.
Untuk diketahui, harga cabai merah kriting yang sebelumnya Rp70.000 per kilogram, kini naik hingga Rp100.000 per kilogram. Ini disampaikan salah satu pedagang di pasar minggu, Hanafi.
“Mulai naik sehabis pemilu, tiap hari harganya naik terus,” ujarnya.
Sedangkan untuk harga cabai rawit merah yang semula Rp40.000 per kilogram, kata Hanafi, kini juga naik hingga Rp 70.000 per kilogram.
Hal senada disampaikan pedagang lainnya, Jamilun. Menurut dia, lonjakan harga mulai terjadi usai pemilu.
“Cabai keriting merah sekarang Rp100.000, normalnya Rp60.000 per kilogram. Kenaikan harga mulai dari satu hari setelah coblosan,” kata Jamilun.
Jamilun tidak mengetahui penyebab kenaikan harga cabai tersebut. Namun yang pasti, pasokan dari petani kini berkurang.
“Saya tidak tahu persis, tapi katanya penyebabnya karena barang langka. Saya ambil dari luar provinsi, Pagar Alam,” ujar Jamilun.
Akibat kenaikan harga ini, kata Jamilun, jumlah pembeli berkurang. Selain itu, pembeli juga mengurangi jumlah belanjaannya masing-masing hanya hitungan ons saja.
Salah satu warga yang kebetulan sedang membeli cabai, Musniar (62) warga Kelurahan Sawah Lebar mengeluhkan tingginya harga cabai merah. Ia berharap toko pangan Ado Galo segera dibuka agar ia bisa membeli kebutuhan pangan termasuk cabai dengan harga murah.
“Memang beberapa hari ini cabai lagi mahal-mahalnya dek. Katanya pemkot dan BI mau buka toko pangan ado galo, nah itu kapan bukanya. Kalau bisa dipercepat sebelum bulan puasa. Saya mau nyetok soalnya untuk kebutuhan selama puasa,” tutur Musniar.(Release/Media Center Dinas Kominfo Kota Bengkulu