:
Oleh MC KOTA BENGKULU, Jumat, 23 Februari 2024 | 09:43 WIB - Redaktur: Kusnadi - 61
Bengkulu, InfoPublik - Sebagai upaya menekan laju inflasi di Kota Bengkulu. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagrin) Kota Bengkulu rutin melaksanakan pengawasan harga barang pokok di tiga pasar, yakni pasar panorama, pasar minggu dan pasar barukoto.
Berdasarkan pantauan tim Perdagrin, Jumat (23/2). Belum ada kenaikan kembali harga-harga bahan pokok, dalam artian masih merupakan harga terakhir kemarin.
"Ada satu komoditi yang mengalami penurunan sebesar Rp10 ribu/per kilo, yaitu cabai merah keriting. Untuk saat ini harga bahan pokok dengan komoditi cabai merah keriting, cabai jawa, cabai rawit memang masih masuk kategori tinggi," jelas Kabid Pengembangan Perdagangan Erika Ariesanti.
Adapun penyebab masih tingginya harga capai ialah curah hujan yang cukup tinggi dibeberapa wilayah penghasil komoditi tersebut, sehingga menyebabkan panen cabai mengalami gangguan atau tak berhasil panen dengan maksimal.
Untuk beras, Erika mengatakan komoditi tersebut harganya masih cukup tinggi. Sebab, beras yang ada di Kota Bengkulu berasal dari Lampung, dan menurut informasi terakhir panennya tak sesuai harapan, sehingga untuk pemenuhan kebutuhan beras di luar Lampung menjadi terkendala termasuk distribusi beras ke Kota Bengkulu pun terpengaruh.
"Menyiasati harga beras yang naik, ada pilihan beras murah saat ini yakni beras SPHP milik Bulog, 1 karung (5 Kg) diharga Rp57.500," ujarnya
Terkait hal ini, kata Erika, masyarakat bisa mempertimbangkan untuk belanja atau membeli beras, beras SPHP ini. Beras SPHP ini, selain ada di warung ada juga di toko-toko tertentu seperti di Hypermart dan toko lainnya.
Kemudian menjelang ramadan, seperti biasa pihak Disperdagrin juga terus melakukan pemantauan ke lapangan, memantau kenaikan kebutuhan pokok. Paling tidak dari pemantauan nantinya, jangan sampai ada spekulan yang sengaja ingin mencari untung dalam kondisi menjelang ramadhan dan lebaran nantinya. (MCKB)