BP3D Target 10 Persen Turunkan Angka Stunting di Halbar

: Rapat Koordinasi BP3D bersama seluruh pimpinan OPD Halbar.


Oleh MC KOTA TIDORE, Rabu, 7 Februari 2024 | 07:47 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 1K


Halbar, InfoPublik - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BP3D) Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, menggelar rapat koordinasi atau Rakor bersama seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para camat, Senin (5/02/24).

Rakor yang dilaksanakan di gedung pertemuan BP3D, Kantor Bupati ini untuk Persiapan Pelaksanaan Musrenbang Tahun 2024 Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan Ekstrem serta Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023.

Kepala BP3D Julius Marau mengatakan, rapat koordinasi ada tiga kegiatan yang dilaksanakan pertama, membahas pelaksanaan Musrenbang untuk menyusun RKPD tahun 2025.
 
Kedua, evaluasi pelaksanaan stunting tahun 2023, dan persiapan pelaksanaan program penanganan stunting tahun 2024. Dan ketiga, verifikasi dan validitas data tentang kemiskinan ekstrem.

Julius menuturkan, dengan pengalaman tahun 2021 ke 2022, Halmahera Barat berhasil menurunkan angka stunting dan mendapatkan reward dalam bentuk dana insentif dari pemerintah pusat sebesar 6,3 miliar. Target Nasional 14 persen tahun 2024, tetapi di Halmahera Barat harus dibawa target Nasional.

"Halbar itu target 10 persen. Kita optimis dan pasti tercapai. Tahun 2021 ke 2022 itu Halbar berhasil menurunkan 6,1 persen dari 30 persen turun menjadi 21,9 persen," ucapnya.

Tidak hanya itu, tapi kata Julius, bayi yang baru lahiran juga dapat mengalami resistensi. Terjadi stunting dikarenakan kurangnya gizi, lingkungan yang belum baik, perolehan sumber air bersih pun belum baik, dan keluarga-keluarga yang masih dibawa garis kemiskinan.

Namun faktor yang paling dominan ia mengatakan, adalah pernikahan dini, pernikahan dibawa umur. Faktor-faktor ini yang mengakibatkan stunting.
 
Untuk itu, konseling dan penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi balita, perawatan kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui, pembangunan sanitasi dan air bersih, pembangunan MCK dan pelatihan serta pembinaan kader.

Ia mengatakan, melalui program ini dan upaya-upaya yang dilakukan secara kolaboratif, angka prevalensi stunting di Halmahera Barat turun 6,1 persen. Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 prevalensi stunting Halmahera Barat berada pada angka 30,0 persen.
 
"Pada 2022, hasil SSGI menunjukkan penurunan signifikan menjadi 23,9 persen," bebernya

Meski begitu, Julius mengaku terus melakukan tindakan komprehensif serta melibatkan seluruh stakeholder untuk mengurangi angka stunting di Kabupaten Halmahera Barat.

"Kolaborasi dengan seluruh OPD ini pasti memiliki impact kepada penurunan angka stunting bayi yang baru lahiran," pungkasnya.MC Tidore
 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Jumat, 29 November 2024 | 03:42 WIB
Pemko Jambi Evaluasi Efektivitas Program Penanggulangan Stunting 2024
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Kamis, 28 November 2024 | 17:46 WIB
Warga Banua Hanyar Serbu Pasar Murah, Sembako Ludes Terjual
  • Oleh MC KAB GARUT
  • Kamis, 28 November 2024 | 10:32 WIB
Diakui Jawa Barat, Garut Raih Dua Gelar Terbaik dalam Penanganan Stunting
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 28 November 2024 | 13:34 WIB
Pilkada 2024, Pelabuhan Dufa-Dufa Optimalkan Armada Saat Hari Pencoblosan
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 28 November 2024 | 12:23 WIB
Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo Salurkan Bantuan untuk Balita dan Ibu Hamil
  • Oleh MC KAB DONGGALA
  • Rabu, 27 November 2024 | 06:30 WIB
Donggala Uji Coba Makan Bergizi Gratis untuk Turunkan Angka Stunting
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Selasa, 26 November 2024 | 10:03 WIB
Kemenkumham Apresiasi Pj Ketua TP PKK: Kekayaan Intelektual untuk Kemajuan Kalbar