Data KRS Jadi Acuan Program Pamsimas, Sanimas dan Perumahan Turunkan Stunting

: Pertemuan Kepala BKKBN Maluku Utara dengan Mitra Kerja Strategis. (Istimewa)


Oleh MC KOTA TIDORE, Jumat, 2 Februari 2024 | 17:02 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 117


Ternate, InfoPublik - Demi memperkuat peran mitra kerja stategis untuk percepatan penurunan stunting di Maluku Utara.

Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Utara Nuryamin melakukan audiensi bersama Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Malut Kalpin Nur, Kepala Balai Pemukiman dan Prasarana Wilayah (BPPW) Malut Firman Aksara, dan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Maluku Pither Pakabu.

Pertemuan ini berlangsung di Kantor Balai Wilayah Sungai Provinsi Maluku Utara di Kota Ternata, Kamis (1/2/2024).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui BWS, BPPW dan BP2P Maluku Utara siap memberikan dukungan dan intervensi terhadap program percepatan penurunan stunting melalui program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) dan bantuan perumahan bagi masyarakat sesuai dengan indikator-indikator yang berpengaruh kepada keluarga berisiko stunting.

Terkait kegiatan ini pula, BKKBN Maluku Utara mendukung dalam penyiapan data Keluarga Berisiko Stunting (KRS) yang dibutuhkan dalam bentuk “By Name By Address” per desa di seluruh Maluku Utara dari hasil Pendataan Keluarga Tahun 2023 yang akan dirilis.

Kepala Perwakilan BKKBN berharap dengan adanya pola penanganan bersama mitra kerja ini nantinya bisa mendukung percepatan penurunan stunting di Maluku Utara yang lebih signifikan.

“Penurunan angka stunting di Maluku Utara harus dilakukan secara bersama dengan setiap mitra terkait untuk saling melakukan konvergensi berkala. Hal ini agar dapat mengejar ketinggalan angka yang masih jauh dari target nasional tahun 2024 yaitu 14%," ujar Nuryamin.

Dari pihak BPPW sendiri menyampaikan bahwa kendala yang terjadi di lapangan adalah tidak tersedianya infrastruktur seperti akses jalan untuk menuju daerah terpencil dan terjauh yang diindikasikan di desa tersebut banyak keluarga berisiko stunting.

Untuk itu, agar segera dapat mengeksekusi rencana kerja dalam percepatan penurunan stunting, Kepala BPPW menyerahkan penentuan data keluarga beresiko stunting dari BKKBN Malut sebagai acuan dalam memberikan bantuan perumahan, sanitasi dan konsumsi air bersih.

"Hasil audiensi ini memang diperlukan pertemuan kembali dalam menyinkronkan data keluarga berisiko stunting yang nantinya akan kami gunakan sebagaia acuan dalam intervensi pemberian bantuan perumahan, sanitasi dan konsumsi air bersih di Provinsi Maluku Utara," tutur Firman.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kasatker Perumahan Maluku Utara, Ketua Tim Kerja Hubungan Antar Lembaga, AKIE dan Kehumasan Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara beserta anggota dan Satgas Stunting Provinsi Maluku Utara. Sahril/MC Tidore

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Jumat, 29 November 2024 | 03:42 WIB
Pemko Jambi Evaluasi Efektivitas Program Penanggulangan Stunting 2024
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Kamis, 28 November 2024 | 17:46 WIB
Warga Banua Hanyar Serbu Pasar Murah, Sembako Ludes Terjual
  • Oleh MC KAB GARUT
  • Kamis, 28 November 2024 | 10:32 WIB
Diakui Jawa Barat, Garut Raih Dua Gelar Terbaik dalam Penanganan Stunting
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 28 November 2024 | 13:34 WIB
Pilkada 2024, Pelabuhan Dufa-Dufa Optimalkan Armada Saat Hari Pencoblosan
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 28 November 2024 | 12:23 WIB
Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo Salurkan Bantuan untuk Balita dan Ibu Hamil
  • Oleh MC KAB DONGGALA
  • Rabu, 27 November 2024 | 06:30 WIB
Donggala Uji Coba Makan Bergizi Gratis untuk Turunkan Angka Stunting