- Oleh MC KOTA TIDORE
- Jumat, 29 November 2024 | 19:54 WIB
: Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Utara, Deddy Arif.
Oleh MC KOTA TIDORE, Jumat, 2 Februari 2024 | 17:00 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 54
Malut, InfoPublik - Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Deddy Arif mendorong pengadaan laboratorium dan joint research untuk penelitian dan pengujian serta analisa hasil riset tentang mineral kritis.
Hal ini disampaikan Deddy, saat kuliah umum Konsulat Jendral Amerika Serikat bersama UMMU yang membahas tentang pembangunan di Maluku Utara, Kamis (1/2/2024).
"Jangan kasih kami uang, tapi kasih kami fasilitas laboratorium agar kita bisa berbuat banyak terkait hilirisasi,"ungkap Deddy.
Ini sejalan dengan peran kampus sebagai lembaga pendidikan yang harus berlandaskan data. Deddy mengatakan, untuk wilayah timur baru ada Universitas Hassanuddin Makasar yang mempunyai laboratorium yang memadai.
Meski begitu, dosen Prodi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik itu merasa perlu dibangun di Maluku Utara agar menjadi wadah bagi potensi-potensi lokal.
"Kasihan kita karena nanti kalau berbicara tambang ujung-ujungnya dari luar yang datang kesini, dari sulawesi, jawa padahal kita juga punya potensi lokal Malut seperti di kampus UMMU,"tegasnya.
Kehadiran laboratorium, diakuinya akan sangat membantu dalam hal berbicara data hilirisasi.
"Kita tidak bisa berbicara banyak soal hilirisasi ketika tidak punya data tentang usia tambang, dampak lingkar tambang dalam konteks ekonomi, kesehatan, bencana alam maupun sosial,"katanya.
Sebagai contoh bencana sosial, dari segi psikis, Deddy bilang masyarakat saat ini terbiasa hidup berkecukupan karena adanya tambang. Namun, suatu saat anjlok karena perusahaan-perusahaan tambang itu harus berhenti beroperasi.
"Ini menjadi problem yang luar biasa sehingga disinilah peran dari teman-teman dari psikologi,"papar Deddy.
Di sisi lain, Deddy menyebut, soal tambang dari segi regulasi sudah cukup baik. Hanya saja terlalu lemah pada penegakan di lapangan.
"Lingkungan akan baik-baik saja ketika tim pengawas memaksimalkan tugasnya di lapangan dari A sampai Z,"tambahnya.
Oleh karena itu, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Utara itu berharap adanya intervensi dari Konsulat Jendral Amerika Serikat.
"Semoga ini menjadi salah satu poin aggrement antara UMMU dengan Konsulat Jendral Amerika Serikat sehingga kita bisa berbuat banyak dalam hal kepentingan riset,"tukasnya.mg/MC Tidore