Antisipasi Rob, BPBD Pemalang Cek Sarpras di Wilayah Pesisir

:


Oleh MC KAB PEMALANG, Rabu, 31 Januari 2024 | 10:59 WIB - Redaktur: Tobari - 108


Pemalang, InfoPublik - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang melakukan cek sarana dan prasarana guna kesiapsiagaan desa dalam mitigasi bencana rob saat musim penghujan.

Pemantauan dilakukan di sejumlah desa di wilayah pesisir Kecamatan Ulujami yang petakan rawan terkena bencana banjir rob. Selasa (30/1/2024)

Saat melakukan pantauan di Dusun Sidomulyo Desa Pesantren, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pemalang, Andri Adi mengatakan pantauan sarana dan prasarana yang dilakukan bersama jajarannya kemarin tak lain untuk fasilitasi antisipasi di wilayah rawan bencana banjir rob yang ada di lingkungan pesisir.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah memantau EWS (Early Warning System) banjir rob yang ada di desa tersebut.

"Mudah-mudahan alat ini akan kami fungsikan maksimal agar nantinya pada saat terjadi rob bisa memberikan sinyal atau tanda kepada kita semua serta laporannya bisa terpantau secara harian," ujarnya.

Selain memantau EWS, ronjong, talud dan sender yang ada di lingkungan masyarakat, BPBD Pemalang juga mengecek pintu air dan alat pompa air untuk mitigasi bencana rob di Desa Limbangan.

Hal itu dilakukan untuk memastikan apakah sarpras tersebut masih dalam kondisi baik atau ada kendala jika terjadi banjir. Menurut Andri, hasil pantauan tersebut  nantinya akan menjadi bahan laporan bagi OPD terkait yakni DPU ataupun Pemerintah Desa agar memperhatikan sarana prasarana dimaksud.

Bukan hanya sarpras, tujuan lain dari pantauan yang dilakukan adalah  untuk memastikan masyarakat kembali siaga tanggap bencana.

"Untuk memastikan masyarakat kembali siaga tanggap bencana, yang nantinya kami temui kami kumpulkan kami informasikan situasi terkini tentang situasi alam, kemudian kami akan bertemu langsung dengan beberapa desa yang layak kami pastikan kesiapsiagaanya", paparnya.

Andri mengemukakan, di Kabupaten Pemalang sudah dibentuk tujuh desa tanggap bencana di wilayah pesisir. Secara keseluruhan ada sebanyak tujuh desa tanggap bencana.

Ia berharap, dari tujuh  desa tanggap bencana yang ada di lingkungan pesisir bisa benar-benar siap dalam rangka menghadapi musim penghujan ini. "EWS  nya sementara untuk pesisir baru satu yang di tempatkan di Desa Pesanten", terang Andri.

Untuk kebutuhan kata Andri, sudah jelas namun demikian pihaknya akan melihat yang ada di Desa Pesantren. Karena menurutnya Desa Pesanten merupakan salah satu desa yang terletak paling utara sehingga pada saat di Desa Pesanten menunjukan rob yang tinggi, otomatis desa lain juga harus waspada.

Ia menjelaskan untuk desa yang lain kebetulan posisinya lebih kearah selatan dari pada Desa Pesanten sehingga untuk sementara ini yang terpasang baru di tersebut.

Sedangkan untuk wilayah selatan kata Andri, kemungkinan adalah bencana longsor, banjir bandang dan situasi angin kencang.

Terkait itu dari BPBD sudah mengaktifkan, mensupport para relawan maupun masyarakat di desa yang telah terbentuk desa tanggap bencana untuk memastikan personil kesiapsiagaannya dan memastikan komunikasi dengan yang ada di wilayah rawan bencana longsor sehingga apabila ada kerawanan di desa tersebut mudah untuk memantaunya dan mempersiapkan bantuan menuju lokasi

Pada daerah rawan longsor seperti yang dijelaskan Andri, sudah terpasang EWS longsor kurang lebih ada 14 yang tersebar dibeberapa titik dan pihaknya juga sudah melakukan cek. Andri menyebutkan, ada beberapa desa lagi yang menunjukan potensi longsor dan harapanya  untuk tahun ini juga akan di pasang kembali satu alat EWS antisipasi longsor.

Dengan adanya cuaca ekstrem yang tidak menentu seperti sekarang ini, Andri mengimbau masyarakat agar selalu memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan ketika tengah melakukan kegiatan di luar rumah utamanya pada daerah yang rawan bencana.

"Harapannya masyarakat dapat secara aktif mempersiapkan pengamanan secara mandiri," pungkasnya. (Pemalang/tpeb)