Lomba Panembromo, Wujud Lestarikan Seni Tradisional Ditengah Gempuran Budaya Asing

:


Oleh MC KAB PEMALANG, Selasa, 30 Januari 2024 | 13:45 WIB - Redaktur: Tobari - 137


Pemalang, InfoPublik - Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat sehingga memudahkan masuknya budaya asing ke wilayah Indonesia.

Pemkab Pemalang saat memeriahkan Peringatan Hari Jadi ke 449 Kabupaten Pemalang, menggelar lomba Penembromo sebagai upaya untuk melestarikan budaya tradisional  di tengah gempuran budaya budaya asing.

"Lomba ini juga dilaksanakan sebagai upaya dalam melestarikan "nguri-uri" serta promosi seni budaya tradisional daerah sehingga mampu eksis ditengah gempuran budaya - budaya asing," kata Bupati Pemalang Mansur Hidayat, didampingi istri Santi Rosalia, saat membuka lomba tersebut di pendopo rumah dinasnya.

Mansur Hidayat mengemulakan bahwa Panembromo merupakan sebuah 'tembang' atau nyanyian yang dilakukan bersama-sama bisa diiringi dengan musik maupun tanpa musik. Panembromo disajikan layaknya paduan suara yang menyuguhkan penampilan musik dengan lirik bahasa jawa atau langgam jawa.

"Terdiri dari sekitar 10 hingga 20 orang, dengan paduan gamelan sebagai iringan musiknya" ujarnya, Selasa (30/1/2024).

Sedangkan jenis musiknya, lanjut Mansur merupakan musik tradisional yang berisikan sebuah pesan moral ataupun cerita yang disampaikan dalam bentuk olah vokal dengan durasi sekitar 3 hingga 4 menit.

"Sensasi yang mendayu - dayu pada lantunan vokalnya seakan membawa kita merasakan kenangan akan nuansa pedesaan yang begitu indah, asri dan menenangkan," tambahnya.

Dengan diadakan lomba tersebut pihaknya berharap seluruh peserta bisa tampil maksimal, sehingga mampu meraih prestasi terbaik di ajang perlombaan ini.

Selain itu Bupati Mansur juga berharap lomba ini tidak hanya sekedar menjadi event perlombaan biasa, namun bisa juga berperan sebagai sarana mempererat tali silaturahmi, kebersamaan dan keakraban antar warga Kecamatan. "Sehingga terwujud masyarakat Pemalang yang guyub, rukun, aman dan damai," pungkasnya.

Sementara Ketua Sanggar Kaloka Kusnaidi selaku penyelenggara lomba yang juga menjadi salah satu dewan juri menjelaskan peserta lomba ini diikuti 28 peserta. "Setiap kecamatan mengirim 2 peserta perwakilan," ungkapnya. (pemalang/toeb)