- Oleh Dian Thenniarti
- Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB
: Ketua KPU Boven Digoel Diruang Kerjanya
Oleh MC KAB BOVEN DIGOEL, Kamis, 18 Januari 2024 | 08:07 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 152
Boven Digoel, InfoPublik - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Boven Digoel merasa sangat dirugikan dengan hilangnya jaringan internet yang menyebabkan terganggunya proses tahapan Pemilu, Selasa (16/12024).
Hal ini disampaikan oleh Ketua KPU Kabupaten Boven Digoel, Johana Marie Ivone Anggawen saat ditemui awak media diruang kerjanya.
Dirinya mengatakan bahwa KPU sebagai penyelenggara Pemilu merasa sangat dirugikan dengan kondisi jaringan internet saat ini karena mereka telah memasuki tahapan krusial yang berbasis digitalisasi.
"KPU bekerja berdasarkan kepastian hukum sehingga ketika ada kendala-kendala begini konsekuensi harus kami terima pasti adalah hukum," ujar Ivone.
Oleh karena kinerja Telkomsel yang sangat merugikan maka Ketua KPU menghimbau kepada pemerintah propinsi Papua selatan untuk melihat hal tersebut sebab bukan hanya Kabupaten Boven Digoel yang mengalaminya namun juga di Merauke, Mappi, dan Asmat.
"Kami memang betul didukung dengan V-Sat yang ada namun itu tidak memadahi bahkan merugikan partai potilk, mereka harus berpencar untuk mencari jaringan internet untuk segera mengupload dokumen-dokumen mereka," ungkapnya.
Ketua KPU mengatakan bahwa kendala jaringan ini mengakibatkan keterlambatan partai poliktik dalam mengupload dokumen-dokumen sehingga konsekuensinya sangat berat namun sampai saat ini hal tersebut masih bisa diselesaikan.
Ia juga meminta kepada pemerintah daerah untuk memasukan provider lain selain telkomsel yang selama ini sudah berulang kali menagalami kendala tersebut.
"Sekarang pertanyaannya, ketika kami mengalami kerugian dengan kendala seperti ini, siapa yang akan bertanggung jawab?, tidak mungkin telkomsel akan bertanggung jawab padahal bukan kelalaian kami," tutur Ivone.
Sebagai salah satu pelanggan telkomsel, dirinyapun merasa sangat dirugikan karena setiap bulannya harus membayar tagihan sebab akan di blokir jika tidak melakukan pembayaran pada waktu yang sudah ditentukan.
Selain itu Ivone juga turut merasa prihatin kepada para pelaku usaha yang pasti mengalami kerugian karena selama ini menggunakan fasilitas jaringan tersebut untuk menunjang kebutuhan hidup mereke.
Oleh karena itu, Ia berharap kepada pihak telkomsel untuk melakukan evaluasi dan lebih meningkatkan kinerja dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Ia juga meminta kepada pemerintah daerah untuk memasukan provider lain yang memilik kualitas jaringan baik selain telkomsel karena selama ini sudah berulang kali menagalami kendala tersebut.
"Karena apa yang kami lakukan di KPU itu berhubungan erat dengan informasi publik keluar dan kami sangat butuh karena ketika jaringan seperti ini, saya sendiri merasa sngat dirugikan dalam pelaksanaan tugas saya sebagai penyelenggara," tutupnya. (MC Boven Digoel/Angga)