- Oleh MC PROV GORONTALO
- Jumat, 29 November 2024 | 08:55 WIB
:
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 29 November 2023 | 11:44 WIB - Redaktur: Kusnadi - 49
Kota Gorontalo, InfoPublik – Menjelang Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) Tahun 2023 yang jatuh pada setiap tanggal 1 Desember, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melalui Bidang Pengendalian Penyakit menggelar Acara Pencanangan HAS tahun 2023, Selasa (28/11/2023) di Ballroom City Mall Kota Gorontalo. Kegiatan ini juga bersamaan dengan semarak Acara Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 Tingkat Provinsi Gorontalo.
Terkait pelaksanaan HAS, Asisten l Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo, Syukri J. Botutihe membuka kegiatan tersebut, dalam sambutannya ia mengajak seluruh masyarakat untuk peduli terhadap penanggulangan AIDS di Provinsi Gorontalo. Menurut Syukri, persoalan AIDS menjadi tanggung jawab oleh seluruh komponen bangsa termasuk di Gorontalo. Hal ini menjadi sangat penting untuk disikapi karena berdasarkan target program pemerintah di tahun 2030 Indonesia bebas dari HIV-AIDS.
“Jadi saya kira ini tidak sekedar cita-cita, ini harus kita lakukan bersama, menjadi tanggung jawab bersama bukan saja komunitas yang kita dahulukan, tapi itu tanggung jawab kita semua,” ucap Syukri.
Dikatakannya, sampai dengan tahun ini tercatat hampir 1.000 orang yang mengidap HIV/Aids di Provinsi Gorontalo. Yang lebih mengkhawatirkan lagi jumlah tersebut adalah yang nampak dipermukaan, artinya masih ada bahkan bisa jadi lebih kasus HIV-AIDS namun tidak terdeteksi.
“Saya tadi dapat informasi data yang tercatat yang bisa kita tangkap, kita bisa catat khusus di Provinsi Gorontalo itu hampir 1.000 orang ya yang mengidap HIV/Aids,” ungkap Syukri.
Jumlah kasus HIV/Aids yang terlihat saat ini menurut Sukri sama dengan fenomena gunung es, tetapi kenyataanya di masyarakat masih banyak yang tidak terlaporkan. Hal ini dikarenakan, orang-orang yang berisiko tersebut merasa malu karena takut dianggap sebagai aib di masyarakat sehingga banyak yang tidak mau memeriksakan atau melaporkan.
Kenyataan ini yang perlu disikapi bersama, menurut mantan Sekda Kabupaten Bone Bolango bahwa kekhawatiran itu perlu ada, tapi bukan berarti harus disikapi berlebihan. Perlu ada tindakan-tindakan yang provokatif dalam penanggulangan HIV-AIDS. Maksudnya adalah untuk menciptakan kekhawatiran terhadap penyakit ini sehingga masyarakat takut untuk melakukan kegitan-kegiatan beresiko tertular HIV-AIDS.
“Nah oleh sebab itu mari kita sama-sama dorong dan kita bangun komitmen bersama untuk mengatasi masalah Aids. Khusus di Provinsi Gorontalo, Pemda Provinsi Gorontalo itu telah berupaya dengan segala keterbatasan mengalokasikan dana hibah namanya kepada satu organisasi yang disebut dengan KPA. Demikian juga yang diharapkan kepada teman-teman di kabupaten dan kota, tolong jadi perhatian bersama supaya kita bisa punya tanggung jawab yang sama. HIV/AIDS ini jangan main-main kalau covid-19 itu Alhamdulillah sekarang ini ya sudah reda,” tutur Syukri.
Terakhir, Syukri mengapresiasi semangat dari tenaga kesehatan dalam penanggulangan penyakit Aids ini karena begitu besar risiko terhadap penularan penyakit HIV/Aids.
“Saya menganggap tenaga kesehatan ini sebagai pahlawan. Semoga apa yang telah mereka dedikasikan menjadi amal ibadah yang tiada putus-putusnya,” tutup Syukri mengakhiri sambutannya.
Semarak Pencanangan Hari AIDS sedunia tingkat Provinsi Gorontalo menghadirkan bintang tamu The Soul Band dan diisi dengan berbagai penampilan kesenian serta dihadiri Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto, RSUD Prof Dr. Aloei Saboe, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Gorontalo, UPTD Labkesda Provinsi Gorontalo, Komisi Penanggulangan AIDS Gorontalo, LSM Penjangkau PKBI dan SOLITARE Serta pendamping ODHIV. (mcgorontaloprov/arman/ilb/nancy)