Bupati Kubu Raya Terima Anugrah Dwija Praja Nugraha

: Bupati Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat Muda Mahendrawan, pada Sabtu (25/11/2023) terima penghargaan Dwija Praja Nugraha Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada puncak hari PGRI ke 78 dan Hari Guru Nasional 2023. (Prokopim/Mc KubuRaya)


Oleh MC KAB KUBU RAYA, Senin, 27 November 2023 | 13:18 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 81


Sungai Raya, InfoPublik  – Pada puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78, Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional 2023, pengurus besar PGRI berikan penghargaan Dwija Praja Nugraha ke Bupati Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat Muda Mahendrawan, Sabtu (25/11/2023).

Pada kesempatan tersebut, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kubu Raya. Menurutnya, penghargaan tersebut adalah kebahagiaan untuk seluruh masyarakat di Kubu Raya.

“Kita melihatnya bukan dari sisi bahwa ini pencapaian secara pribadi. Tapi ini adalah potret bahwa seluruh elemen masyarakat Kubu Raya itu betul-betul punya komitmen yang tinggi untuk bagaimana memperkuat sumber daya manusia generasi,” ucapnya, di Jakarta, Minggu (26/11/2023).

Pendidikan tidak hanya mendidik pikiran. Tapi juga mendidik karakter dan jiwa. Hal itulah, menurutnya, yang sangat penting. Komitmen memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang berdampak langsung kepada hak dasar.

“Bagaimana peluang untuk terdidik dan kelayakan-kelayakan pendidikan yang dimulai dari pendidikan anak usia dini. Di tingkat PAUD saja kita sudah lakukan upaya-upaya bagaimana agar semua anak PAUD dapat terlibat dalam banyak aktivitas. Sekaligus juga kita perhatikan bagaimana guru-guru PAUD dan kelembagaannya terus diperkuat,” tambahnya.

Begitu pula, lanjutnya, di jenjang SD hingga SMP. Bahkan dahulu Pemkab juga telah membangun hingga 11 sekolah menengah atas dan kejuruan.

“Itu juga merupakan komitmen. Di mana kita bangun sebelas sekolah dan kita tunda pembangunan rumah jabatan dan sebagainya. Semua mendulukan pembangunan sekolah dan  sampailah terus kebijakan itu berlangsung,” jelasnya.

Diterangkannya bahwa komitmen pendidikan bukan hanya terkait dengan hal-hal yang bersifat finansial. Melainkan bagaimana ada sistem yang terbangun. Termasuk sinergi “kepung bakul” khas Kubu Raya. Termasuk bagaimana para guru ini benar-benar bisa menjadi guru yang sebagai fasilitator, motivator, dan sahabat anak-anak murid.

“Dan bagaimana mereka juga bisa melakukan upaya-upaya kreatif sehingga akhirnya anak-anak kita itu tidak hanya pintar dari nilai, tapi juga mampu berkreasi,”imbuhnya.

Penghargaan dari Pengurus Besar PGRI terlegitimasi dengan fakta bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kubu Raya merupakan yang tertinggi dari seluruh kabupaten di Kalimantan Barat. Jadi (penghargaan) ini bukan tanpa legitimasi.

“Penerimaan penghargaan itu hal yang lumrah. Tapi kalau penghargaan seperti yang kita terima ini, Alhamdulillah ada legitimasinya yaitu capaian IPM yang lebih tinggi di atas rata-rata IPM Provinsi Kalimantan Barat,” tambahnya.

Lebih jauh Muda menyebut, dalam memajukan pendidikan di Kubu Raya. Seperti mengadakan Pusat Belajar Guru (PBG). Kemudian memberikan jaminan perlindungan, pemberian insentif dan tunjangan untuk guru honor, dan penguatan sarana dan prasarana secara bertahap.

“Kita memperkuat agar sistem data pendidikan itu jauh lebih baik. Di mana kita telah menerapkan sistem informasi data berbasis geospasial yang semua tematik pendidikan akan jauh lebih menavigasi kita untuk diperkuat,” terangnya.

Ia berharap penghargaan yang didapat tak lantas membuat terlena semua pihak. Namun justru menjadikan untuk lebih progresif lagi. Ia menegaskan bahwa penguatan SDM adalah hal yang utama.

“Itu jauh lebih utama dan kita harus fokus di situ melalui pendidikan baik formal maupun nonformal. Juga dengan memperkuat semua praktik baik dan pola penguatan literasi dan sebagainya yang unggul,” katanya.

Ia menilai penghargaan tertinggi dari Pengurus Besar PGRI menjadi sebuah titik berangkat untuk bagaimana semua praktik baik di Kubu Raya dapat diperluas kemanfaatannya bagi daerah-daerah lainnya di Kalimantan Barat. Ini merupakan kado indah di akhir masa jabatan dan sebuah legacy. Karena legacy atau warisan itu bukan hanya fisik.

“Legacy adalah sesuatu yang diraih dengan betul-betul berproses dan dampaknya dirasakan. Salam menanjak untuk Kalimantan Barat bahagia demi Indonesia mendunia,” imbuhnya. (Mc KubuRaya/Prokopim KKR/Eyv)

 

Berita Terkait Lainnya