: Bupati Belu Buka Kegiatan Baksos Stunting Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Oleh MC KAB BELU, Selasa, 31 Oktober 2023 | 08:05 WIB - Redaktur: Juli - 86
Belu, InfoPublik - Memperingati ke-95 tahun Hari Sumpah Pemuda, Sabtu (28/10/2023) alumni Fakultas Kedokteran UNAIR 2011 melaksanakan Bakti Sosial dengan tema nasional Cegah Stunting Menuju Generasi Indonesia sehat dan tema lokal Bersama Adadiksi atasi Stunting di Perbatasan Negeri.
Kegiatan ini diadakan secara serentak di 41 titik di seluruh Indonesia, dan untuk Provinsi NTT sendiri dilaksanakan di 2 tempat yakni di Kabupaten Belu dan Kabupaten Sikka. Kegiatan ini juga tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI)
Bakti sosial stunting ini dibuka secara resmi oleh Bupati Belu, Taolin Agustinus, di Rumah Pintar Flobamora FKTP TNI AD.
Bupati Belu mengatakan ada banyak faktor penyebab stunting seperti masalah ketersediaan air bersih, rumah tidak layak huni, serta faktor - faktor lainnya. Oleh karena itu sangat diperlukan kerja sama multisektor karena hal ini tidak mudah untuk diimplementasikan di lapangan.
"Pemerintah sangat bersyukur karena kegiatan seperti ini pasti memberikan dampak yang menjadi bagian dari upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Belu, di Nusa Tenggara Timur dan di Indonesia. Kita tidak menginginkan stunting ini ada di sini," ujarnya.
Lanjut dia, tetapi memang stunting ini tidak gampang dihilangkan dari sini karena dia tidak hanya satu faktor saja penyebabnya multifaktor.
Kemudian berbagai macam aspek tidak hanya faktor kesehatan saja berbagai macam aspek bisa di sana, di Kabupaten Belu sendiri masih ada 1.984 pasien atau anak - anak stunting di Kabupaten Belu ini atau 11,1 % di bawah nasional yang 14 %.
Pihaknya menargetkan tahun 2024 dapat dua digit dengan kecepatan penurunan 2,6 per tahun di Kabupaten Belu.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Belu, Freny Sumantri Taolin dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada alumni Fakultas Kedokteran Unair angkatan 2011 karena telah mengadakan kegiatan ini di Kabupaten Belu.
Selain itu dirinya berharap agar kegiatan ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk ikut melakukan hal yang sama. Dirinya juga menekankan pentingnya peran dasawisma di setiap kelurahan untuk mendata ibu hamil, sehingga bisa mendapatkan pendampingan yang baik selama kehamilan serta anak balita dan anak usia emas yang harus memperoleh pendampingan juga pendidikan pada PAUD.
"Penyuluhan seperti ini saya rasa ini sangat - sangat baik sekali, apalagi saya juga sebagai Ketua Tim Penggerak PKK tentu saja kita harus sama-sama membantu agar stunting di Kabupaten Belu bisa teratasi dan terus menurun, jangan berbangga hati dengan kondisi sekarang 11,1 % walau sudah di bawah angka nasional 14% tetapi kita mengharapkan stunting jangan ada lagi," sebutnya.
Dia juga mengatakan tidak mungkin pemerintah bekerja sendiri atau Ketua Tim Penggerak PKK bersama seluruh dokter. "Tetapi memang kita harus bergandengan tangan bersama seluruh masyarakat untuk bahu-membahu membantu agar jangan ada stunting lagi di Kabupaten Belu ini," ujarnya.
Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK dia juga mengimbau kepada kelurahan agar fokus dalam pembentukan dasawisma, kelompok - kelompok dasawisma ini harus aktif, memang sekarang sedang berproses tetapi belum semua ada.
"Dasawisma ini saya sudah infokan dari awal, 2 setengah tahun yang lalu tetapi mudah - mudahan dasawisma bisa terbentuk di seluruh Kabupaten Belu, yakin dan percaya bahwa melalui dasawisma ini dapat mewujudkan tekad bersama untuk mewujudkan Belu bebas dari stunting," harap Freny.
Kegiatan Bakti sosial ini terdiri dari penyuluhan mengenai stunting dan selanjutnya dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada baduta yang mengalami stunting selama tiga bulan dengan cara PMT diantarkan langsung ke rumah masing - masing anak, dan untuk menyediakan PMT panitia Baksos bekerja sama dengan ibu - ibu dari TP PKK, PLKB dan kader posyandu dan setelah diberikan PMT selanjutnya akan dilakukan evaluasi bulanan berupa pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala anak yang didokumentasikan dan kemudian dikirimkan sebagai laporan kepada panitia pusat.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan PMT secara simbolis kepada orang tua baduta yang mengalami stunting.
Turut hadir pejabat yang mewakili Dandim 1605 Belu, Kapolres Belu, Sekretaris Daerah Kabupaten Belu, Kepala Dinas Sosial PMD Kabupaten Belu, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Kodim 1605 Belu, Ketua DWP Kab. Belu, Camat Kota Atambua, para Lurah se- Kecamatan Kota Atambua, Ketua TP PKK Kecamatan Kota Atambua dan Kelurahan, Kepala Rumah Sakit Tingkat IV Atambua, Kepala Puskesmas Kota Atambua, Kepala FKTP TNI AD Atambua, Perwakilan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga serta para Kader Posyandu Kelurahan Fatubenao, dan Kodim 1605 Belu.