Mutu Vanili Kabupaten Semarang Penuhi Standar Pasar Global

: Bupati Semarang H Ngesti Nugraha (ketiga dari kiri) menggunting untaian melati menandai ekspor ekstrak vanili ke Amerika Serikat.(Foto : Junaedi)


Oleh MC Kabupaten Semarang, Selasa, 24 Oktober 2023 | 17:50 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 85


Ungaran, Infopublik - Ketua Asosiasi petani vanili Kabupaten Semarang (Astaniva), Susvijaryanto menegaskan potensi komoditas vanili sangat besar. Karenanya dia mengajak seluruh petani vanili untuk bergabung dan membanjiri pasar vanili dunia. “Setelah terpuruk karena pandemi Covid-19, para petani anggota Astaniva siap bangkit. Mutu komoditas Kita sudah sesuai standar pasar Eropa dan Amerika,” terangnya disela-sela acara seremonial pelepasan ekspor komoditas vanili kering oleh Bupati Semarang H Ngesti Nugraha di halaman Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Selasa (24/10/2023) pagi.

Pelepasan ekspor 1,2 ton ekstrak vanili oleh salah satu perusahaan swasta ditandai pengguntingan untaian melati oleh Bupati H Ngesti Nugraha. Komoditas senilai Rp1,2 miliar itu akan dikirim ke Amerika Serikat. Sebagian diantaranya akan digunakan untuk campuran minuman ringan terkenal dunia.

Ikut menyaksikan Kepala Karantina Pertanian Semarang Turhadi Nurachman, Kepala Diskumperindag Heru Subroto, Perwakilan eksportir PT Sumber Rahardja Makmur dan pejabat lainnya.

Saat sambutan, Bupati H Ngesti Nugraha menegaskan Pemkab Semarang terus berkomitmen meningkatkan mutu pertanian. Selain memberikan edukasi kepada para petani, juga dijalin kerja sama dengan pihak terkait. Tujuannya untuk memperluas pemasaran produk pertanian yang bermutu. “Kami juga sudah melakukan ekspor aneka jenis sayuran seperti kol, kobis dan sawi dari Bandungan,” tegasnya.

Ditambahkan oleh Susvijaryanto tingkat produksi vanili para anggotanya mencapai delapan ton per tahun. Jumlah itu berbentuk vanili kering bermutu siap jual. Diakuinya, masih banyak petani vanili yang belum mau bergabung dengan asosiasi. Padahal mutu hasil panen mereka cukup bagus. Alasannya, mereka tidak mau ribet dan hanya bercocok tanam secara tradisional. Pihaknya akan terus mengajak para petani itu untuk mau bekerja sama. Sebab tujuan asosiasi untuk memajukan pola pertanian yang dijalankan. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka dengan merambah pasar ekspor.

Saat ini tercatat ada 26 petani yang tergabung dalam asosiasi. Mereka tersebar di kecamatan Jambu, Sumowono, Bandungan, Bergas, Bawen, Ambarawa dan Susukan. Mereka merawat 13.620 pohon vanili produktif. (*/junaedi)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 19 November 2024 | 11:30 WIB
Kepala BKPerdag Dorong Strategi Baru Tingkatkan Ekspor Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Sabtu, 16 November 2024 | 08:34 WIB
Indonesia-Singapura Bahas Kerja Sama Digital dan Fasilitasi Perdagangan UMKM Ekspor
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 14 November 2024 | 10:23 WIB
Wamendag Serukan Edukasi Pangan Lokal dan Kolaborasi UMKM untuk Ekspor
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 5 November 2024 | 18:59 WIB
Mendag Tegaskan Komitmen Tingkatkan Daya Saing Produk Indonesia di Pasar Global
  • Oleh MC PROV ACEH
  • Selasa, 5 November 2024 | 21:48 WIB
Nilai Ekspor Aceh Tercatat 486,1 Juta Dolar AS hingga September 2024
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 5 November 2024 | 14:32 WIB
Mendag Budi Santoso Lepas Ekspor Kontainer ke-400.000 Mayora Group di Tangerang
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 5 November 2024 | 10:30 WIB
Kemendag Dorong UMKM Perempuan "Go Global" Kuatkan Ekspor Indonesia