:
Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Sabtu, 23 September 2023 | 15:28 WIB - Redaktur: Juli - 28
Banda Aceh, InfoPublik – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa Kota Banda Aceh menggelar Perjanjian Kerja Sama (PKS) pelayanan rujukan dengan RSUD Aceh Besar, Jumat (22/9/2023).
Plt. Direktur RSUD Meuraxa, dr Riza Mulyadi, Sp.An. FIPM dalam sambutannya mengatakan, saat ini RSUD Meuraxa memiliki berbagai layanan unggulan yakni intervensi nyeri, layanan hermodialisa, CT scan, pelayanan rawat jalan (poliklinik) terpadu, rawat inap, tindakan endoskopi bahkan juga layanan (bedah) operatif lainnya. Terbaru, RSUD Meuraxa akan membuka layanan cath lab.
Layanan kateterisasi jantung (cath lab) itu sendiri merupakan suatu pelayanan yang dilakukan di laboratorium kateterisasi jantung dan angiografi untuk menentukan Diagnostik penyakit jantung dan pembuluh darah dan untuk selanjutnya dilakukan Intervensi Non Bedah sesuai indikasi secara invasive melalui pembuluh darah dengan menggunakan kateter atau elektroda.
“Saya berharap, dengan berkembangnya pelayanan RSUD Meuraxa, RSUD Aceh Besar dan Puskemas Aceh Besar dapat merujuk pasien kemari,” terangnya.
dr. Riza Mulyadi SpAn FIPM menambahkan, pihaknya merasa senang dengan kerja sama ini, saat ini RSUD Meuraxa terus mengembangkan berbagai pelayanan agar dapat memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang prima.
“Insya Allah November mendatang kita akan launching layanan cath lab, namun untuk sementara tidak ditanggung BPJS, tapi kita sedang urus keperluan dokumentasi untuk BPJS, mudah-mudahan tahun depan dapat ditanggung oleh BPJS,” pungkasnya.
Di samping itu, Plt. Direktur RSUD Aceh Besar, Anita SKM MKes dalam sambutannya mengatakan, penandatangan kerja sama ini berdasarkan hasil assessment dan juga koordinasi yang telah dilaksanakan dengan berbagai pihak untuk menindaklanjuti visi misi dan kebijakan program prioritas Kabupaten Aceh Besar
“Pada kesempatan berbahagia ini, kami sampaikan apresiasi, terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Bapak Direktur dan jajaran direksi yang sudah memberikan pelayanan, membuka kesempatan sesuai dengan kebijakan Menteri Kesehatan untuk membangun pelayanan kesehatan baik regional maupun sampai urban area dan ini menjadi komitmen kita bersama untuk terus melakukan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat,” ungkapnya.
Anita menerangkan, kebijakan ini sesuai mandatori Pemerintah Pusat kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk mengalokasikan dana Otsus dan juga 20 persen APBD untuk pendidikan dan kesehatan. Anggaran inilah yang dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan agar manfaat dan dampaknya benar-benar tepat sasaran.
“Kerja sama ini tentunya secara berkala akan dilakukan penilaian dan evaluasi. Kekurangan yang belum terselesaikan jadi bahan evaluasi baik bagi Pemkab Aceh Besar mapun RSUD untuk dilakukan pembenahan,” katanya.
Ia menyebutkan salah satu pilar transformasi kesehatan adalah bagaimana rumah sakit di daerah bisa menangani penyakit utama seperti stroke, jantung dan kanker, dengan demikian para pasien bisa ditangani di daerah sehingga tidak perlu berobat hingga ke luar kabupaten/kota bahkan sampai ke Jakarta.
Atas dasar itulah untuk meningkatkan akses layanan rujukan terbatas, peningkatan mutu pelayanan rujukan kesehatan, pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring rumah sakit, serta dukungan pemenuhan kebutuhan SDM.
“Jadi, kerja sama ini kita optimalkan untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang maksimal, selain RSUDZA, Meuraxa menjadi salah satu rumah sakit yang memiliki alat modern yang cukup untuk memberikan banyak layanan kesehatan,” kata Anita.
Menurutnya, RSUD Aceh Besar sebagai pihak pertama mengirimkan pasien ke RSUD Meuraxa sehubungan dengan keterbatasan sarana dan prasarana serta kompetensi.
“Agar masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang bagus maka kita berikan rujukan ke rumah sakit yang memadai, kita berharap dengan perjanjian kerja sama ini pelayanan kesehatan tertangani dengan baik, di mana RSUD Aceh Besar masih terbatas sarana dan prasarana serta SDM maka dari itu, kita memilih RSUD Meuraxa sebagai rumah sakit rujukan,” tuturnya.