:
Oleh MC KAB ACEH JAYA, Selasa, 15 Agustus 2023 | 16:25 WIB - Redaktur: Kusnadi - 81
Banda Aceh - Pada peringatan Hari Damai Aceh (HDA) Ke-18 yang diadakan di Taman Ratu Safiatuddin, Lampriek, Banda Aceh pada Rabu, 15 Agustus 2023, Kabupaten Aceh Jaya mengukir prestasi gemilang dengan meraih dua penghargaan bersejarah. Penghargaan pertama diberikan sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan dukungan yang luar biasa terhadap percepatan penyelesaian tanah pertanian bagi mantan kombatan, Tapol Napol, serta korban konflik tahun 2003. Prestasi kedua datang dalam bentuk Penghargaan Atas Jasa-Jasa Lainnya dalam rangka perayaan HDA Ke-18.
Acara tersebut menjadi momentum penting yang dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pemimpin penting, termasuk Pj. Bupati Aceh Jaya, Nurdin. Para tamu istimewa yang turut hadir adalah Bapak H. Yusuf Kalla dan Bapak Sofyan Djalil. Kehadiran juga diramaikan oleh Pj. Gubernur Aceh, Bapak Achmad Marzuki, Ketua DPR Aceh, Kapolda Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kajati Aceh, Ketua Badan Reintegrasi Aceh, perwakilan kaum pejuang GAM, para Kepala SKPA, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Saat memberikan sambutan dalam acara tersebut, Wali Nanggroe, Malik Mahmud, tidak hanya membagikan insight tentang sejarah terwujudnya MoU Helsinki dan dinamika implementasinya di Aceh, tetapi juga menggarisbawahi capaian-capaian penting yang telah dicapai dalam rangka perdamaian. Meskipun demikian, ia juga menjelaskan bahwa masih terdapat beberapa peraturan pemerintah (PP) dan peraturan presiden (Perpres) yang belum ditetapkan, menggambarkan tantangan yang masih perlu diatasi.
Wali Nanggroe sangat mengapresiasi keberhasilan yang dicapai dalam mempertahankan perdamaian di Aceh selama 18 tahun sejak berakhirnya konflik panjang yang merenggut banyak korban dari kedua belah pihak, dan menarik perhatian dunia internasional.
Beliau berharap agar semangat kedamaian dapat terus dijaga dengan baik, dan bahwa semua pihak akan bekerja keras untuk menghindari pertikaian yang berpotensi muncul, guna memastikan implementasi perjanjian damai terus berjalan dengan baik.
Sementara itu, H. Yusuf Kalla dalam penampilannya juga menyampaikan harapannya terhadap masa depan Aceh. Ia mengajak seluruh pihak untuk mengoptimalkan peluang yang dihadirkan oleh perdamaian, serta memanfaatkan keistimewaan yang telah diberikan kepada Aceh.
Menurutnya, saatnya untuk mempersiapkan generasi muda Aceh agar dapat secara efektif mengelola sumber daya alam yang melimpah di wilayah tersebut.
Ia menekankan bahwa perdamaian sejati haruslah diisi dengan tindakan dan inisiatif yang berdampak positif, mendorong kemajuan bagi masyarakat Aceh.
Dengan suasana yang penuh semangat dan harapan, peringatan Hari Damai Aceh Ke-18 di Taman Ratu Safiatuddin tidak hanya menjadi acara simbolis, tetapi juga wadah untuk merayakan capaian, memperkuat tekad untuk menjaga perdamaian, dan membangun masa depan yang lebih baik bagi Aceh. (MC Kab. Aceh Jaya)