:
Oleh MC KAB SUMENEP, Rabu, 2 Agustus 2023 | 13:42 WIB - Redaktur: Tobari - 172
Sumenep, InfoPublik - Kabupaten Sumenep, Madura, kembali mengalami deflasi sebesar 0,08 persen pada Juli 2023. Berbanding terbalik untuk Jawa Timur justru terjadi inflasi sebesar 0,15 persen.
Laju inflasi Jawa Timur (Jatim) di bawah Nasional yang juga alami inflasi sebesar 0,21 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep, Ribut Hadi Candra, mengatakan, beberapa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi pada Juli 2023, yaitu tomat; bawang merah masing-masing sebesar 0,11 persen; cabai rawit sebesar 0,07 persen.
"Kemudian ketimun sebesar 0,05 persen; bayam, kangkung, tongkol diawetkan masing-masing sebesar 0,04 persen; sawi hijau sebesar 0,03 persen; beras; dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,02 persen," tuturnya, Rabu (2/8/2023).
Untuk angka inflasi tahun kalender, lanjut Candra, Kabupaten Sumenep sebesar 1,90 persen lebih tinggi dibandingkan Jatim dan Nasional yang mencatatkan angka masing-masing sebesar 1,60 persen dan 1,45 persen.
Candra menambahkan, perhitungan angka inflasi tahunan (year on year) di 8 (delapan) kota IHK di Jawa Timur selama Juli 2023, semua kota IHK mengalami inflasi.
Kota yang mengalami inflasi tahunan tertinggi yaitu Kota Surabaya sebesar 4,46 persen, serta inflasi tahunan terendah terjadi di Kota Madiun sebesar 2,71 persen.
Adapun Kabupaten Sumenep berada pada peringkat tertinggi keempat di Jawa Timur dengan tingkat inflasi tahunan (y-on-y) sebesar 3,37 persen.
"Angka inflasi tahunan Kabupaten Sumenep, berada di bawah angka inflasi Jatim dan di atas Nasional, dimana Sumenep mencatatkan angka sebesar 3,37 persen di bawah angka inflasi Jatim 4,11 persen dan di atas Nasional yang tercatat 3,08 persen," ungkapnya. ( Nita/Fer/toeb )