:
Oleh MC Kabupaten Semarang, Rabu, 26 Juli 2023 | 16:46 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 84
Banyubiru, InfoPublik - Bantuan pangan pencegahan stunting dari Pemerintah Pusat kembali dibagikan untuk ribuan keluarga risiko stunting (KRS) di Kabupaten Semarang. Penyaluran bantuan berupa 1 kg daging ayam karkas beku dan sepuluh butir telur ayam itu dilakukan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia Cabang Ungaran.
Petugas Humas Satgas BLT Kantor Pos Cabang Ungaran, Dwi Iriyanti Sulistyowati menjelaskan pihaknya menerima data 9.648 KRS penerima bantuan dari Pemerintah Pusat. Dari jumlah itu sebanyak 7.158 KRS di sepuluh kecamatan dilayani Kantor Pos Cabang Ungaran. Sedangkan KRS di sembilan kecamatan di wilayah Selatan Kabupaten Semarang dilayani Kantor Pos Cabang Salatiga. Hal itu didasarkan efisiensi waktu karena lokasi yang lebih dekat. "Kami menyalurkan bantuan sesuai jadwal. Hal itu berkaitan dengan kondisi bantuan berupa makanan beku dan telur," terangnya, Rabu (26/7/2023) siang.
Pihaknya tidak menyediakan layanan pengantaran ke rumah KRS jika terlambat mengambil. Sedangkan penggantian KRS yang tidak bisa mengambil diserahkan ke Desa/Kelurahan dengan melampirkan surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM).
Pantauan di GOR Ahmad Yani, Desa Kebondowo, Banyubiru, Rabu (26/7/2023) siang, puluhan warga mengantre untuk mendapatkan bantuan. Seorang warga, Nanik (43) warga RT 2 RW 5 Dusun Gadingan, Desa Ngrapah mengaku telah antre sejak pagi. Kepayahan menggendong anaknya yang masih balita, dia tersenyum puas setelah mendapat seplastik daging ayam beku dan satu tray telur ayam.
Plt Kepala Dinas Sosial, Suratno yang dihubungi terpisah menegaskan penggantian KRS akan disesuaikan dengan data warga risiko stunting yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) setempat. "Sehingga bantuan dapat tepat sasaran," ujarnya.
Sementara itu koordinator TKSK Kabupaten Semarang, Jarwanto mengatakan siap berkoordinasi dengan desa / kelurahan jika ada penggantian KRS. "Penggantian akan disesuaikan dengan data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem," katanya. (*/junaedi)