:
Oleh MC KAB KEP TANIMBAR, Selasa, 25 Juli 2023 | 12:45 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 231
Saumlaki, InfoPublik - Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar juga selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Tanimbar selama masa kepemimpinannya.
Hal ini sejalan dengan kebijakan prioritas satu tahun kepemimpinan sebagai penjabat bupati Tanimbar tetapi juga berpatokan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah tingkat Nasional yaitu berencana menurunkan angka stunting di angka 14% secara nasional.
“Selain kepentingan saya selaku ketua TPPS tetapi juga sekalius kepemimpinan saya sebagai penjabat bupati, karena ada kaitannya dengan 5 program prioritas saya, salah satunya adalah penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan Tanimbar,” jelas Ruben B. Moriolkossu saat memberikan arahan pada Kegiatan Aksi 2 Konvergensi Penurunan Stunting oleh TPPS KKT di Pandopo Bupati Jl. Ir. Soekarno, Saumlaki, Senin (24/7/2023) Sore pukul 16.15.
Sejalan dengan arahan Wakil Presiden RI, K. H. Ma’ruf Amin dalam kegiatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-30 Tahun 2023 di Sumatera Selatan maka penjabat bupati kembali mengingatkan seluruh Tim TPPS agar berkomitmen menurunkan stunting di Tanimbar.
“Terkait upaya penurunan stunting di KKT, maka kemarin beta (saya) ikut perayaan Hari Keluarga Nasional di Palembang, Pak Wakil Presiden sudah mengarahkan untuk seluruh kepala daerah kerja maksimal untuk menurunkan angka stunting yang nanti pada tahun 2024 kita sudah harus menurunkan sampai dengan angka 14% untuk target Nasional,” jelas Moriolkossu.
Oleh karena itu, terima kasih karena kita telah menggelar kegiatan untuk melakukan atau membicarakan 8 aksi konvergensi penurunan stunting. “yang dilaksanakan hari ini adalah aksi 1 dan aksi 2,” tutur RBM.
Menurut Moriolkossu, aksi yang pertama (Aksi 1) adalah bicara tentang lokasi, oleh karena itu terkait dengan lokasi prioritas yang menjadi lokus penanganan stunting di KKT, berdasarkan pemaparan data yang disampaikan, lokusnya makin hari bukan menurun tapi makin hari makin bertambah.
“Ini menandakan bahwa keseriusan TPPS untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam rangka melakukan penanganan atau pencegehan untuk kemudian menurunkan angka stunting di KKT semakin serius,” harapnya.
Moriolkossu juga berharap agar setiap tahun jangan lagi ada tambah lokus, tetapi kalau boleh semakin hari semakin turun. “Ini tinggal 1 tahun, untuk kita bagaimana mewujudkan target nasional,” pintanya.
Dari hasil evaluasi dari tahun 2022 ada 13 lokus, tahun 2023 berdasarkan data yang disampaikan sudah bertambah menjadi 16. “Berarti ada penambahan 3 lokus lagi,” Ujarnya. Jadi lokus stunting kita dari tahun 2022 – 2024 ada 21 lokus.
“Yang notabene kita harus kerja keras untuk lakukan percepatan melalui tugas dan tanggung jawab kita masing-masing untuk menurunkan stunting di kabupaten kepulauan tanimbar, oleh karena itu saya mengharapkan kepada TPPS untuk bekerja keras,” imbuhnya kepada peserta yang hadir.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, angka stunting dari 595 kasus tahun 2022 hanya turun sedikit ke 537 kasus. Hal ini belum seperdua dari jumlah kasus pada tahun 2022. Oleh karena itu intervensi dari masing-masing program/kegiatan, sebagaimana telah diarahkan oleh Menteri Dalam Negeri.
“Tidak lagi menghamburkan uang yang hanya notabene untuk acara-acara seremonial,” tegas Moriolkossu.
Masih terdapat pengalokasian anggaran yang sifatnya ceremonial, “jadi kalau rapat-rapat begini ada makan-minumnya yang besar, honornya yang besar, tapi sasaran untuk menurunkan angka stunting itu tidak ada,” Sebut Moriolkossu semberi memberi contoh, bahwa pemberian makanan tambahan, bagi anak stunting itu masih sangat kecil, dibandingkan dengan anggaran yang dialokasikan untuk rapat-rapat dan perjalanan dinas lebih besar dari aksi stunting.
“Jadi diharapkan untuk kita sekalian, tahun ini tidak ada lagi demikian,” tegas Moriolkossu. (MC Kepulauan Tanimbar/Santy).