:
Oleh MC KAB GARUT, Kamis, 20 Juli 2023 | 13:18 WIB - Redaktur: Juli - 274
Garut, InfoPublik - Sampah merupakan masalah serius yang masih dihadapi oleh pemerintah di Kabupaten Garut Jawa Barat.
Setiap harinya, sekitar 230 ton sampah akhirnya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasirbajing, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Namun, untuk menangani masalah ini, langkah berbeda telah diambil di Kampung Mekarwangi, Desa Ciburuy, Kecamatan Bayongbong.
Warga Kampung Mekarwangi telah mengambil inisiatif dengan membentuk Bank Sampah Amal Haqiqi. Bank Sampah ini didukung oleh Rumah Amal Salman dan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) asal Garut (ABEG).
Inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat dalam belajar menabung sambil menjaga lingkungan sekitar.
Salah satu pengurus Bank Sampah Amal Haqiqi, Toto Sopian, menyatakan bahwa hadirnya bank sampah di daerah mereka memberikan semangat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Melalui bank sampah, warga di Kampung Mekarwangi berbondong-bondong menabung sampah sebagai pundi-pundi rupiah yang ditabungkan.
"Ini ada semangat secara tidak langsung membersihkan lingkungan, dia juga dapat keuntungan, diantaranya uangnya ditabung, jadi nggak sekaligus sekarang," ujar Toto.
Menurut Toto, masyarakat merasa lebih terbebani ketika menabung menggunakan uang. Namun, dengan menabung melalui sampah, masyarakat tidak merasa terlalu terbebani sehingga semangat untuk menabung sampah tersebut muncul.
Selain berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih, kehadiran Bank Sampah Amal Haqiqi juga membantu mengurangi malu masyarakat ketika mengambil sampah di jalanan atau saluran air. "Dengan menjadi nasabah Bank Sampah, warga merasa menjadi bagian dari sebuah inisiatif yang bermanfaat," katanya.
Bank Sampah Amal Haqiqi mengelola berbagai jenis sampah, dengan sampah plastik mendominasi jumlahnya. Selain itu, terdapat juga sampah-sampah lain seperti besi bekas, aluminium bekas, dan sampah rumah tangga.
Toto menjelaskan bahwa bank sampah terbagi menjadi tiga jenis nasabah, yakni Nasabah Better dan Best yang merupakan nasabah donatur, dan Nasabah Good yang merupakan kelompok nasabah penerima manfaat. Setiap jenis nasabah memiliki mekanisme pencairan dan subsidi yang berbeda.
Dalam pengelolaannya, Bank Sampah Amal Haqiqi dibantu oleh mahasiswa atau relawan dari Rumah Amal Salman untuk proses penimbangan, pencatatan, hingga pemilahan sampah. Sampah yang sudah terkumpul kemudian dijual ke pengepul besar karena fasilitas daur ulang belum tersedia di bank sampah ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Jujun Juansyah, menyampaikan rencananya pada Rabu (12/07/2023) untuk mengurangi sampah secara masif melalui edukasi kepada masyarakat. Beberapa RW di Kabupaten Garut akan dijadikan pilot project untuk gerakan ini dengan tujuan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan asri.
Diharapkan, dengan keberhasilan Bank Sampah Amal Haqiqi di Kampung Mekarwangi, program serupa dapat diterapkan di setiap daerah di Kabupaten Garut untuk mencapai lingkungan yang bersih dan bebas sampah, serta memberdayakan masyarakat secara lebih baik.