:
Oleh MC KAB GARUT, Kamis, 6 Juli 2023 | 14:04 WIB - Redaktur: Juli - 110
Garut, InfoPublik - Bupati Garut, Rudy Gunawan, secara resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Tahap 1 untuk penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) dan Program Quick Win Unggulan 2023.
Acara tersebut diadakan di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (5/7/2023).
Dalam sambutannya, Bupati Garut, Rudy Gunawan menyampaikan bahwa konsep smart city merupakan strategi untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.
Menurutnya, pada era ini, kemajuan teknologi menjadi hal yang tak bisa dihindari oleh siapapun. Oleh karena itu, Rudy berharap agar konsep smart city ini dapat diimplementasikan oleh seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut, termasuk melibatkan Dinas Lingkungan Hidup dalam mengisi dimensi lingkungan.
"Ini adalah strategi, smart city adalah strategi menuju Indonesia adil dan makmur, ini strategi yang disampaikan oleh Kementerian, bahwa sekarang dengan teknologi semua kan sudah tidak bisa mengelak," ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap agar seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serius dalam mengisi dimensi dari konsep smart city ini. Menurutnya, anggaran terkait hal ini sudah disiapkan dengan harapan bahwa konsep ini dapat mempermudah akses masyarakat.
Sementara itu, Iwan Setiadi, perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, menjelaskan bahwa program smart city merupakan salah satu program prioritas dari Kementerian Kominfo RI yang telah dilaksanakan sejak tahun 2017. Saat ini, sudah ada 148 kabupaten/kota yang telah mendapatkan pendampingan dan memiliki masterplan smart city yang dievaluasi setiap tahun.
"Pada awalnya, persepsi tentang smart city terkait dengan pengadaan dan belanja Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sehingga anggaran untuk belanja TIK di seluruh negeri meningkat secara signifikan," katanya.
Iwan Setiadi menjelaskan bahwa tujuan dari program smart city ini, antara lain, adalah menyediakan pedoman bagi kabupaten/kota melalui masterplan yang telah disusun.
Ia berharap penerapan smart city ini dapat lebih terarah dengan langkah-langkah yang direncanakan setiap tahun dalam rencana induk yang mencakup 6 dimensi, yaitu smart government, smart economic, smart branding, smart living, smart environment, dan smart society.
"Setiap program prioritas diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan program pendampingan smart city ini merupakan salah satu program yang dianggap memiliki dampak langsung bagi masyarakat," ujarnya.
Ia juga berharap bahwa program quick win ini akan berjalan dengan baik. Dalam rencana induk, kabupaten/kota akan dirumuskan program jangka pendek yang terkait dengan inovasi dalam mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing daerah, baik dari segi ekonomi, kesehatan, maupun lingkungan.
Iwan Setiadi menjelaskan bahwa program smart city ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, termasuk tahap asesmen di mana sekitar 50 kabupaten/kota telah dipilih pada akhir tahun sebelumnya untuk mendapatkan pendampingan dalam pelaksanaan smart city.
Tahap kedua adalah tahap peluncuran melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang telah dilakukan pada awal 2022, dan tahap implementasi yang sedang berlangsung saat ini.
"Kegiatan Bimtek penyusunan ini akan dilaksanakan dalam empat kegiatan hingga Oktober, dengan jeda satu bulan antara setiap kegiatan," katanya dalam pidatonya kepada Bupati.
Di tempat yang sama, Margiyanto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut selaku Sekretaris Pelaksana Smart City, mengungkapkan bahwa Bimtek penyusunan masterplan smart city Kabupaten Garut merupakan agenda yang sangat penting dalam proses perencanaan yang akan dilakukan, terutama dalam merespons perkembangan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Garut.
"Karena kita akan segera mengakhiri Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan ini menjadi momentum penting bagi kita untuk menyiapkan materi dalam rangka penyusunan RPJMD pada kepemimpinan berikutnya," katanya.
Margiyanto menambahkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyatukan persepsi seluruh perangkat daerah terkait dengan pengembangan smart city di Kabupaten Garut. Bimtek ini merupakan yang pertama, dan masih ada tiga Bimtek lainnya yang akan menghasilkan masterplan smart city untuk Kabupaten Garut.
"Kami berharap seluruh perangkat daerah dapat aktif terlibat dalam proses penyusunan masterplan sehingga kami dapat merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan smart city di Kabupaten Garut," tandasnya.