:
Oleh MC KAB SUMBA BARAT DAYA, Rabu, 28 Juni 2023 | 17:42 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 107
Tambolaka, InfoPublik – Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki) wilayah Keuskupan Waitabula menyelenggarakan Sosialisasi dan Advokasi Program Malari Tingkat Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) di hotel Sumba Sejahtera, Selasa (27/6/2023).
Kegiatan sosialisasi dan advokasi tingkat Kabupaten dibuka secara resmi oleh Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete yang disaksikan oleh Ketua Komisi C DPRD Kabupaten SBD, Thomas Tanggu Dendo, Plt. Kadis Kesehatan SBD, Kepala SSR PWK Waitabula, dan seluruh peserta yang ikut sosialisasi.
Dalam sambutannya, Bupati SBD mengatakan atas nama pribadi dan pemerintah Kabupaten SBD, saya menyambut baik dan menyampaikan terima kasih kepada SSR Perdhaki wilayah Keuskupan Waitabula dalam program malaria Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki) atas kontribusi dalam mendukung pemerintah Kabupaten SBD di bidang kesehatan dan mendukung visi misi kebijakan strategis program 7 jembatan emas pemerintah Kabupaten SBD yaitu salah satunya Desa Sehat.
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat dan tentunya berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia serta dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi bahkan berpengaruh terhadap ketahanan Nasional.
“Kasus malaria di Kabupaten SBD cukup tinggi dan hampir merata di seluruh kecamatan tentunya persoalan ini menjadi perhatian serius pemerintah untuk melakukan langkah-langkah taktis dalam penanganan malaria sebagai upaya mewujudkan derajat kesehatan di Kabupaten SBD,” katanya.
Lebih lanjut Bupati SBD menyampaikan dalam rangka upaya eliminasi malaria di wilayah Indonesia Timur, salah satunya di Provinsi NTT terlebih khususnya wilayah Kabupaten SBD sangat dibutuhkan komitmen dan kerja keras dari semua lapisan masyarakat. Salah satunya adalah membangun komitmen pemerintah daerah dan pemerintah setingkat desa untuk dapat berperan serta dalam melakukan program penanggulangan malaria berbasis masyarakat di tingkat Desa.
Percepatan eliminasi malaria dapat terwujud jika ada kolaborasi dari semua pihak, kita harus melakukan advokasi kolaborasi kepada organisasi-organisasi profesi kesehatan dan institusi pendidikan di pulau sumba.
“Harapan saya, agar semua pihak dapat berkomitmen dengan aksi nyata di lapangan agar menjadi suplemen positif untuk kabupaten SBD sekaligus memberikan harapan SBD bebas malaria 2026,” tuturnya.
Akhirnya dengan memohon restu Tuhan yang maha kuasa dan atas izin kita semua, kegiatan sosialisasi advokasi tingkat kabupaten program malaria persatuan karya dharma kesehatan indonesia Kabupaten SBD saya nyatakan dibuka dengan resmi. *** (MC. Kabupaten SBD/Isto)