:
Oleh MC Kabupaten Semarang, Kamis, 22 Juni 2023 | 18:16 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 64
Ungaran, InfoPublik - Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Semarang meluncurkan inovasi mempercepat penuntasan kemiskinan ekstrem.
Pembaruan yang dikemas dalam “Gerakan Terpadu Sinergi dan Kolaborasi Penanggulangan Kemiskinan” atau Gardu Serasi Nangkis akan memilah kebutuhan keluarga sangat kurang mampu. Sehingga bantuan akan tepat sasaran sesuai dengan yang dibutuhkan keluarga sasaran.
“Kita sudah memiliki data keluarga miskin ekstrem by name by address. Nantinya akan dipilah kebutuhan mereka guna mengentaskan dari kondisi sosial ekonomi itu. Misalnya berapa rumah tidak layak huni yang harus dibantu,” kata Kepala Barenlitbangda Muh.
Muslih usai pencanangan “Gardu Serasi Nangkis” di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Kamis (22/6/2023) siang.
Dari hasil verifikasi dan validasi TKPK, tercatat 27.444 Kepala Keluarga atau 94.953 jiwa termasuk kategori miskin ekstrem. Angka itu lebih sedikit dari data Kemenko PMK yang mencatat 78.962 KK atau 279.705 jiwa.
Pencanangan “Gardu Serasi Nangkis” dilakukan oleh Wakil Bupati H Basari ditandai pemukulan gong. Ikut menyaksikan perwakilan Forkompimda, pimpinan perangkat daerah, para Camat dan kepala desa lokasi pendampingan serta instansi terkait lainnya.
Bupati H Ngesti Nugraha dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wabup H Basari mengatakan kemiskinan menjadi masalah utama dalam pembangunan daerah.
Penanganannya harus sistematis, terpadu dan menyeluruh dengan tetap memenuhi hak-hak dasar warga kurang mampu itu. “Program Gardu Serasi Nangkis ini diharapkan menjadi wadah kerja sama efektif pemerintah daerah dan mitra pembangunan lainnya untuk penanggulangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem,” tegasnya.
Ditambahkan oleh Muslih, inovasi yang digagasnya itu juga akan menyusun peta spasial wilayah yang memiliki banyak keluarga miskin. Peta online itu akan memuat titik koordinat dan atribut data kuantitatif. Sehingga memudahkan instansi terkait mengetahui lokasi sasaran pembantuan. Tindak lanjut penanganan kemiskinan ekstrem itu direncanakan pada Bulan Agustus mendatang.(*/Junaedi)