:
Oleh MC KAB KEP TANIMBAR, Selasa, 6 Juni 2023 | 04:23 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 234
Saumlaki, InfoPublik - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Maluku menggelar Rapat Koordinasi untuk membahas Percepatan Penurunan Stunting di provinsi berjuluk seribu pulau tersebut.
“Stunting merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia menuju SDM unggul, Indonesia maju,” ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Josep J. Kelwulan saat membacakan sambutan Penjabat Bupati di Pendopo Jl. Ir. Soekaro Saumlaki, Senin (5/6/2023).
Kelwulan mengatakan pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 dengan target penurunan stunting yang signifikan dari kondisi 24,4 % pada tahun 2021 menjadi 14 % pada tahun 2024.
Upaya pencapaian target, telah ditetapkan sasaran dan strategi nasional melalui peraturan presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, yang memuat Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) yang harus dilaksanakan oleh berbagai pihak diseluruh tingkatan daerah.
Selama ini berbagai program/kegiatan yang terkait dengan penurunan stunting sudah dijalankan oleh SKPD sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Namun yang menjadi tantangan adalah bagaimana memastikan seluruh program/kegiatan tersebut diterima oleh rumah tangga sasaran, serta dapat dilaksanakan dan dimanfaatkan secara optimal sehingga berkontribusi pada penurunan prevalensi stunting.
“Pemerintah daerah dalam memutus mata rantai stunting di Kabupaten Kepulauan Tanimbar ini telah mencanangkan Gerakan Sweri Stunting (GESIT) berupa Rumah Singgah, Gerakan Penanaman Kelor di seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar serta Gerakan Orang Tua Asuh,” jelas Kelwulan.
Menurut Kelwulan, Rapat Koordinasi ini bertujuan untuk memperkuat komitmen dari seluruh stakeholder mulai dari kabupaten sampai desa untuk melakukan upaya konvergensi percepatan penurunan stunting di wilayahnya masing-masing.
“Sinergitas antar stakeholder adalah kunci keberhasilan pelaksanaan percepatan penurunan stunting, baik itu intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif yang difokuskan pada 1000 (seribu) hari pertama kehidupan,” tegasnya.
Kelwulan juga mengharapkan seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) baik di tingkat kabupaten sampai di desa serta para mitra kerja agar berperan aktif sehingga kegiatan Rapat Koordinasi percepatan penurunan stunting ini dapat menghasilkan pikiran-pikiran yang terintegrasi secara utuh dan menyeluruh.
“Mari bersama-sama kita bekerja keras dan bergotong royong untuk menurunkan stunting,” pungkasnya. (MC Kabupaten Kepulauan Tanimbar/Ria)