Kota Solok Dinilai Baik dalam Penilaian Aksi Konvergensi Penurunan Stunting

:


Oleh MC KOTA SOLOK, Sabtu, 27 Mei 2023 | 00:01 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 225


Padang, InfoPublik – Penilaian kinerja stunting adalah suatu proses atau serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi untuk mengevaluasi kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting dengan menggunakan instrumen penilaian indikator dan periode waktu yang ditentukan.

Penilaian kinerja stunting perlu dilakukan untuk mengukur tingkat kinerja pemerintah daerah, memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah, serta mengevaluasi dan mengapresiasi kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2023.

Kota Solok dinilai sudah sangat baik dengan menetapkan dari 13 kelurahan, semuanya dijadikan lokus stunting di tahun 2022, namun tetap harus ada prioritas intervensi di tiap-tiap kelurahan sesuai dengan permasalahan masing-masing.

Hal ini diungkapkan oleh tim panelis dalam kegiatan Penilaian Kinerja Pelaksanaan Delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Aula Bappeda Provinsi Sumatera Barat, Padang, Jumat (26/5).

Dalam penilaian ini ada beberapa masukan yang disampaikan oleh tim panalis untuk Kota Solok yaitu adanya keterlibatan banyak komunitas remaja seperti GenRe (Generasi Berencana) dan komunitas lain untuk kontribusinya dalam aksi konvergensi penurunan stunting di Kota Solok.

Selain itu, Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang menyatakan bahwa diperkirakan ada korelasi kejadian stunting dengan stunted at birth (panjang bayi kurang dari 48 cm), maka sasaran ibu hamil bisa menjadi salah satu prioritas utama dalam intervensi program untuk menekan angka kejadian stunting di Kota Solok.

Ada juga masukan lain dari tim penalis bahwa meski capaian program ASI Eksklusif di Kota Solok lumayan baik, namun akan lebih bagus jika nanti ada usulan pelatihan konselor menyusui, tidak hanya untuk petugas tapi juga melibatkan dari organisasi masyarakat seperti PKK, Bundo Kanduang, dan lainnya.

Kota Solok juga didorong untuk melahirkan inovasi-inovasi baru terkait capaian program imunisasi dasar lengkap yang belum memenuhi target.

Pada kesempatan itu, Kepala Bappeda Kota Solok, Dr. Desmon, M.Pd menyampaikan dalam presentasinya tentang bagaimana indikator penilaian kerja yang telah dilakukan oleh Kota Solok dalam percepatan penurunan stunting.

Dimana ruang lingkup dari penilaian delapan aksi konvergensi penurunan stunting ini meliputi master ansit tools dan analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan Wali Kota tentang percepatan penurunan stunting, pembinaan pelaku dan pemerintahan kelurahan, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi stunting, serta reviu kinerja tahunan yang sudah dilakukan oleh Kota Solok.

Bersama Kepala Bappeda, kegiatan penilaian ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, Elvi Rosanti, M.Kes, Kabid Kesmas, Hartini, M.Biomed beserta jajaran staf Promkes dan Gizi.

Kadinkes Elvi Rosanti menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penilai dan tim panelis yang telah memberikan saran dan masukan kepada Kota Solok dalam percepatan penurunan stunting.

“Semoga Kota Solok dapat menjadi lebih baik lagi di tahun 2023 ini dan tahun-tahun berikutnya dalam penurunan stunting, sehingga angka stunting di Kota Solok dapat berkurang, dan Kota Solok dapat mencapai target dalam penurunan angka stunting,” tandasnya. (MC_KotaSolok)