Refleksi Harkitnas dan Budaya Antikorupsi di Demak

:


Oleh MC KAB DEMAK, Selasa, 16 Mei 2023 | 15:49 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 219


Demak, InfoPublik – Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) merupakan momentum penting sebagai pecutan kita semua untuk menumbuhkan semangat berinovasi. Bukan berarti jaman dulu lebih mudah, namun tantangan saat ini juga sangat luar biasa. Kita di tuntut berjuang memperbaiki segala hal.

Hal tersebut disampaikan Bupati Demak Eisti’ah diacara talkshow Bincang Pagi Lebih Dekat dengan Bupati bertemakan Refleksi Harkitnas dan Budaya Antikorupsi di Demak, Selasa (16/05/23) bertempat di Radio Suara Kota Wali (RSKW) 104.8 FM.

“Tuntutan sekarang yakni untuk terus berinovasi. Salah satu inovasi yang kita punya yaitu Pemkab Demak memberikan kanal aduan untuk masyarakat dan disiarkan di RSKW,” kata Eisti.

Eisti meminta dimomen Harkitnas yang jatuh pada tanggal 20 Mei 2023 mendatang, seluruh masyarakat terutama di Kabupaten Demak dapat memperingatinya dengan bergotong royong bekerja sama memperbaiki diri sendiri dan Negara.

“Jangan pesimis karena jika kita bekerja bersama-sama saling bahu membahu akan menuai hasil yang baik,” terang Eisti.

Sementara, bicara terkait budaya anti korupsi, Eisti mengatakan, Pemerintah Kabupaten Demak telah menamkan budaya anti korupsi dari sejak awal seseorang diangkat menjadi ASN.

“Saat diangkat ASN mereka telah menandatangani fakta integritas atau komitmen. Kami selalu menyampaikan saat diangkat, itu hasil dari kerja kerasnya mereka masing-masing. Dari Pemkab tidak ada pungutan. Hal itu juga merupakan contoh budaya antikorupsi,” jelasnya.

Lanjutnya, budaya anti korupsi juga diterapkan sampai tingkat desa. Seperti saat berlangsung Bimbingan teknis program desa anti korupsi bagi Pemerintahan Desa di Jawa Tengah yang di gelar oleh KPK RI di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen.

“Saya berharap desa antikorupsi dapat dicanangkan di semua desa di Demak. Dari bimtek tersebut saya juga berharap seluruh peserta dapat memahami aturan pengelolaan keuangan desa. Sehingga akan meminimalisasi berbagai risiko yang bisa menimbulkan permasalahan di kemudian hari," pungkasnya. (kominfo/ist)