:
Oleh MC KAB SUMBA BARAT DAYA, Jumat, 28 April 2023 | 11:44 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 243
Tambolaka, InfoPublik - SMKS Bakti Luhur Tambolaka menggelar kampanye kesadaran peduli dan berbudaya lingkungan hidup bagi warga sekolah.
SMKS tersebut merupakan salah satu SMK dampingan DESMA Center yang didukung oleh Misereor/KZE Jerman dalam program kerja TVET for Sustainable Tourism Development in Sumba.
Kegiatan ini diharapkan memiliki dampak yang positif bagi peserta didik, baik itu di lingkungan sekolah, rumah maupun masyarakat.
Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan terima kasih atas adanya kampanye lingkungan hidup yang diprakarsai oleh DESMA Center bersama SMK Pariwisata.
“Mari kita tanam dan kita rawat sama-sama agar semuanya tidak sia-sia. Pariwisata kunci hidup kita, dan Sumba khususnya SBD ada pada trending itu, kalau pariwisatanya maju maka pasti hidup kita pasti sejahtera” ungkap Kornelius di Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten SBD, Kamis (27/4/2023).
Pada kesempatan tersebut Bupati SBD memberi apresiasi pada SMKS Bakti Luhur Tambolaka yang mengalami kemajuan pesat.
“Beberapa waktu yang lalu saya datang di sekolah ini, yang ada hanya bahasa Wejewa tetapi kali ini sudah mengalami kemajuan pesat karena pemandu acaranya dari anak siswa SMKS Bakti Luhur sudah menggunakan bahasa Inggris, saya berharap kedepan sudah menggunakan bahasa Mandarin, pasti bisa” tuturnya.
Dalam sambutan Kepala SMKS Bakti Luhur Tambolaka, F.R. Titik Palupi, mengatakan saat ini isu lingkungan merupakan isu yang penting yang menjadi perhatian dan kepedulian semua pihak. Kampanye ini merupakan kampanye kesadaran peduli dan berbudaya lingkungan hidup bagi warga sekolah di SMK Pariwisata di Sumba.
“Kampanye ini difasilitasi oleh DESMA Center bekerja sama dengan Misereor Jerman. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari workshop yang pertama tentang green school di SMKN 1 Waikabubak yang lalu” katanya.
Program green school ini sudah merupakan kewajiban bagi siswa dan guru di SMKS Bakti Luhur Tambolaka, dimana paa siswa dan guru mempunyai pohon sendiri di sekolah.
Setelah workshop yang pertama disadari bahwa pengeritan green school luas sekali, diantaranya penghematan energy, pemilahan sampah, daur ulang, sekolah yang bersih, sehat, nyaman, sejuk, menyenangkan.
“Hari ini akan dilanjutkan dengan workshop yang kedua, yang akan dihadiri oleh sekolah-sekolah pariwisata. Setelah didampingi oleh DESMA, kami sadar bahwa banyak sekali yang dilakukan untuk mewujudkan green school” ujarnya.
Uuntuk Program Manager DESMA Center : Boyke Hutapea, Local Coordinator Misereor Untuk Indonesia Pupu Purwaningsih, ada 5 Sekolah dampingan, yakni SMKS Bakti Luhur Tambolaka, SMKS Pancasila, SMKN 2 Kota Tambolaka, SMKS Efata, dan SMKN 1 Waikabubak.
Dalam kegiatan tersebut hadir Kadis Pertanian SBD, Kadis Pariwisata, Camat Kota Tambolaka, beberapa Kepala SMK, Pimpinan DESMA Center, Local Koordinator Indonesia untuk Misereor, dan tamu undangan lainnya.(MC. Kabupaten SBD/Isto)