:
Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Jumat, 7 April 2023 | 21:49 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 459
Raja Ampat, InfoPublik- Umat Katolik mengawali perayaan paskah dengan Perayaan Ekaristi Kamis Putih atau Peringatan Yesus mengadakan perjamuan terakhir bersama murid-muridNya.
Di Gereja Katolik Stasi Sta. Maria Mater Dei Raja Ampat, Perayaan Kamis Putih berjalan kusuk dan hikmat. Ratusan umat katolik yang menghadiri perayaan yang berlangsung di gereja yang beralamat di Kompleks Perumahan 100, Kelurahan Kota Waisai-Raja Ampat, Kamis (6/4/2023).
Selain mengenang Yesus yang mengadakan perjamuan terakhir dengan murid-muridNya, juga dilaksanakan upacara pembasuhan kaki. Upacara ini juga bagian dari perayaan kamis putih mengenang Yesus yang membasuh kaki muridNya .
Pada upacara pembasuh kaki, dua belas perwakilan umat Katolik Raja Ampat duduk berjejer depan altar gereja yang dibangun pada tahun 2010 tersebut, lalu Romo Rudi Renyaan, Pr, pastor dari Keuskukupan Manokwari Sorong yang memimpin upacara kamis putih tersebut turun dari mimbar dan membasuh kaki umat tersebut, simbol dua belas murid Yesus. Selain membasuh kaki, Romo Rudi Renyaan juga mengeringkan kaki umat tersebut dengan kain berwarna putih.
“Perayaan Ekaristi Kamis Putih merupakan perayaan untuk mengenang Yesus yang mengadakan perjamuan malam terakhir dan penetapan ekaristi,” ujar Romo Rudi Renyaan, Pr dalam kotbah.
Dikatakannya, dalam Injil Yohanes yang didengarkan malam itu, Yohanes mau memperdalam pengertian para murid tentang ekaristi yang utuh dan realistis, juga pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus sendiri.
Dijelaskannya, pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus kepada murid-muridnya memiliki beberapa makna antara lain kasih, pengampunan dan kerendahan hati.
Sementara hubungan pembasuhan kaki dan Ekaristi, kata Romo Rudi untuk mengingatkan umat agar dengan hati yang bersih untuk mengikuti perayaan ekaristi.
“Di tengah masyarakat kita, baik keluarga atau lingkungan kerja atau hidup gereja atau peribadi kita bisa jumpai adanya pertentangan, permusuhan, itu hati, dengki, dendam, tipu daya dan tak ada pengampunan, maka melalui perayaan kamis putih marilah membangun hidup berdasarkan kasih dan saling melayani,” kata Romo Rudi.
“Kita hanya bisa menerima Yesus dalam Ekaristi jika bisa membasuh kaki sesama kita.Namun apakah kita mau melakukannya?” tambahnya.
Romo Rudi mengajak umat katolik untuk kembali ke kehidupan nyata di tengah masyarakat untuk melayani sesame dengan kasih.
“Marilah kita kembali ke tengah kehidupan kita untuk membasuh kaki sesama atau melayani orang lain dengan kasih,” ujarnya Romo Rudi mengakhiri kotbahnya. (Petrus Rabu/MC.Kab.Raja Ampat)