:
Oleh MC KAB SORONG, Minggu, 5 Maret 2023 | 05:20 WIB - Redaktur: Tobari - 213
Aimas, InfoPublik – Berdasarkan laporan dari ibu-ibu PKK (pemberdayaan kesejahteraan keluarga) menyebut stunting di wilayah Papua Barat Daya (PBD) terjadi tidak utama, karena ketidakmampuan orang tuanya.
“Tapi stunting itu terjadi karena ketidakpedulian orang tuanya. Jadi, kalau tidak mampu kita bisa memaklumi,” jelas Pj Gubernur Papua Barat Daya Dr. Drs. Muhammad Musa’ad, saat memberikan arahan pada peringatan HUT Hari Kesatuan Gerak- PKK (HKG-PKK), yang dipusatkan di Alun-alun Aimas, Sabtu (4/3/2023).
Jika, orang tua mampu tidak peduli terhadap anak-anaknya dan kemudian anaknya menjadi stunting, karena kita sibuk masing-masing mengurusi dunia ini saja, maka kita mengalami dua kerugian, sambungnya.
Kerugian pertama setiap kita masih hidup ini kita rugi karena anak-anak kita tidak menjadi generasi emas atau generasi gemilang. Dan, kerugian kedua ketika kita sudah mati juga tentu Tuhan akan tanya selama hidup bagaimana kau memelihara tau mengurusi anakmu.
Semuanya diminta pertanggung jawabnya. Musa’ad berharap kepada bapak/ibu, kalau ada yang seperti itu tolong diingatkan, imbaunya.
“Kalau anak stunting orang tua berkemampuan, maka hal seperti ini patut disesalkan. Biasanya orang mengalami stunting itu karena tidak mampu, yang artinya tidak mampu membeli telur, ikan, daging, susu, tapi ini orangnya mampu anaknya tidak diperhatikan,” ingat Musa’ad.
Untuk itu, mulai hari ini melalui HKG-PKK, dia meminta kita kampanyekan untuk memberikan kepada anak-anak kita berupa protein hewani yang sangat sederhana. Paling tidak telur, tambahnya. (MC Kab. Sorong/rim/toeb)