Bupati Belu Tanam Tomat di Kampung Lamasi

:


Oleh MC KAB BELU, Kamis, 2 Maret 2023 | 08:30 WIB - Redaktur: Kusnadi - 141


Tasifeto Timur, InfoPublik – Sebagai aksi nyata menggerakkan kemandirian pangan lahan tanaman holtikultura di Kabupaten Belu, Pemerintah Daerah terus memotivasi dan memberdayakan para petani di Perkebunan Kampung Lamasi, Desa Persiapan Manleten Timur, Kecamatan Tasifeto Timur, Senin (27/02/2023).

Selain Tomat Penanaman, Bupati Belu juga melakukan Penyerahan Kredit Mikro Bank Merdeka NTT kepada 9 Kelompok Tani Penerima Manfaat.

Saat menanam Bupati Belu didampingi sejumlah pimpinan OPD, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Bank NTT Cabang Atambua, Staf Khusus Bupati Belu, Plt. Camat Tasifeto Timur, Penjabat Desa Manleten Timur, Para Penyuluh, Pengurus dan anggota kelompok tani serta masyarakat Lamasi.

Bupati Belu mengatakan, Pemerintah mengapresiasi kepedulian Bank NTT dan PT. Sygenta yang bergerak melalui ekosistem perlindungan pertanian dalam pembantu petani di daerah inii.

“Hari ini saya bersama Kepala Bank NTT Cabang Atambua dan Koordinator PT. Sygenta Pulau Timor yang mendukung kegiatan ini,” katanya.

Bupati Belu juga menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT yang telah memberikan bantuan kredit mikro kepada petani dan pendampingan dari PT. Sygenta. Areal tanam seluas 70 are ini akan ditanami anakan tomat sebanyak  20.000  pohon.

“Jika didampingi dengan baik, panen pertama akan menghasilkan kurang lebih 500 keranjang dengan harga pasaran sekarang Rp.525.000 /keranjang. Jadi total kurang lebih 250 juta rupiah hanya dengan modal penyertaan Bank NTT lewat kredit merdeka sebesar Rp. 40 juta,” jelas Bupati Belu.

Bupati Belu juga berpesan, jadilah petani yang menyenangkan serta percaya diri untuk Belu dan NTT yang lebih baik.

“Ini adalah anak-anak muda Kabupaten Belu yang luar biasa. Selamat kepada kelompok tani Sinar Wehas. Beberapa bulan kedepan akan ditebang dan ini dapat meningkatkan pendapat ekonomi masyarakat,” tandasnya

Koordinator Sygenta Pulau Timor, Apson Kase mengaku, tanaman hortikultura semakin diminati masyarakat. Dulu petani takut tanam tomat di musim hujan, karena berpotensi gagal tumbuh. Namun setelah mendampingi petani, mereka mulai memahami bagaimana memberi perlakuan
kepada tanaman itu sehingga bisa tahan terhadap serangan hama.

“Sampai saat ini setelah peluncuran program kerja sama dengan Bank NTT lewat ekosistem pertanian sudah mencapai Rp. 2 miliar dan tidak ada yang gagal. Mudah-mudahan kedepan kerjasama ini tetap kita jaga, terus kita dorong untuk membangun pertanian di Kabupaten Belu,” ungkapnya

Kepala Bank NTT Cabang Atambua, Adrianus M. Pontus mengungkapkan terima kasih kepada para petani yang telah mempercayai Bank NTT untuk melakukan pendampingan melalui ekosistem pertanian.

“Kami akan terus berkontribusi sesuai misi kami sebagai bank pemerintah milik masyarakat Kabupaten Belu dan masyarakat NTT pada umumnya. Sebagai agent of development khususnya di Kabupaten Belu pada program pembangunan pertanian dengan ekosistem pertanian hortikultura tomat yang sama-sama kita pacu dengan Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi. Kontribusi kami jelas dan kami sudah menyulurkan dana hampir Rp. 2 miliar khusus komoditas tomat,” papar Adi Pontus.

Pantauan, penyerahan secara Simbolis Kredit Mikro Merdeka Bank NTT kepada 9 kelompok tani yakni, Kelompok Tani Jogol sebesar Rp65 juta, Kelompok Tani Sinar Wehas Rp65 juta, Kelompok Tani Kukuntur Rp35 juta, Kelompok Tani Sarebak Wehas Rp35 juta, Kelompok Tani Samurai Rp25 juta, Kelompok Tani Lookeu Rp20 juta, Kelompok Tani Rateren Rp20 juta, Kelompok Tani Kasih Bunda Rp20 juta dan Kelompok Tani Cahaya Bapa sebesar Rp10 juta. (Prokopimbelu).