Dalam Binaan Disketapang, KWT Okra Nusa di Tuah Madani Sukses Tanam Okra dan Obat-obatan

:


Oleh MC KOTA PEKANBARU, Sabtu, 18 Februari 2023 | 09:24 WIB - Redaktur: Kusnadi - 178


Pekanbaru, InfoPublik -  Kelompok Wanita Tani (KWT) Okra Nusa di Jalan Purwodadi, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru telah menunjukkan kesuksesan menanam tanaman okra dan obat-obatan di lahan pertaniannya.

Penanaman Okra dan obat-obatan ini sudah mereka lakukan sejak awal pembentukan kelompoknya. Alhasil, lahan-lahan kosong yang bisa digunakan, disulap menjadi apotek hidup.

''Dulu, pertama sekali kami memulainya dari dukungan Pak Mulyadi, salah seorang anggota DPRD di Pekanbaru. Beliau mengajak kami memanafaaatkan lahan yang ada untuk bertanam, sehingga bisa menjadi produktif dan membantu keluarga untuk mencegah dampak inflasi di masa pandemi,'' ujar Ketua KWT Okra Nusa, Amsita.

Dalam perjalanannya, bersama Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan RT RW setempat, akhirnya muncul ide untuk menanam okra. Tujuannya agar mempunyai pembeda dari yang lain.

''Awalnya kami juga tak terlalu paham dengan okra ini, tapi kemudian belajar dari mesin pencarian google. Kalau untuk bibit tanaman pertamanya kebetulan dulu ada beberapa batang tumbuh di sekitar pemukiman, itu yang kami kecambahkan menjadi tanaman baru,'' jelas Amsita lagi yang juga dibantu yang suami, Herman.

''Alhamdulillah, berhasil tumbuh. Kemudian, ketika salah seorang warga ke Jawa, dia mendatangkan lagi bibit okra ini. Sehingga ada okra lokal dan okra dari jawa. Bedanya pada warna dan bulu di kulitnya,'' jelas Amsira.

Dari sana, aktivitas budidaya Okra ini terus berkembang, dipanen dan saat ini, petani setempat sudah mempunyai pembeli tetap.

''Okra ini, banyak gunanya, selain bisa dikonsumsi untuk sayuran, ternyata secara kesehatan punya khasiat untuk obat seperti penurun kolestrol, melancarkan pencernaan, meredakan asma, hipertensi, Jantung, termasuk dianggap punya khasiat untuk menurunkan gula darah, mencegah gangguan ginjal, mencegah kanker dan banyak lagi khasiatnya,'' ungkap Amsita.

Saat ini, bagi petani setempat, tanaman Okra ini sudah sering di panen, dan sudah ada pelangan tetap yang selalu datang membeli.

''Memang belum dalam jumlah besar, tapi kita sudah punya pelanggan tetap datang ke sini,''imbuh Herman.

Disketapang Pekanbaru pun mengapresiasi kesuksesan KWT Okra Nusa dalam mengembangkan ide penanaman apotek hidup di lingkungan. Pada tahun 2023 ini, Kelompok Wanita Tani (KWT) Okra Nusa menjadi salah satu dari 9 KWT yang rencananya akan mendapatkan dukungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) untuk program penanggulangan daerah rentan ketahanan pangan.

''Rencananya, KWT ini akan mendapatkan alokasi bantuaan berupa Saprodi berupa bibit sayuran, pupuk, obat-obatan, bantuan bibit ternak dan beberapa lainnya,''ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru Ir Hj El Syabrina MP melalui Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Ismail S.Pi yang saat itu juga didampingi Analis Ketahanan Pangan, Susi Indri dan jajaran saat melakukan pengecekan Calon Petani Calon Lahan (CPCL) di Purwodadi Pekanbaru.

Nanti, anggota KWT ini juga akan kita berikan pelatihan tentang pertanian, juga sistem administrasi usaha petanian.

''Kita ingin membangun KWT yang bisa mandiri setelah mendapatkan bantuan dan siap langsung bekerja setelah mendapatkan dukungan program, dan yang paling utama adalah, usaha tani mereka ini bisa terus berkembang, dari kecil menjadi besar, sehingga, bukan saja bisa mendukung pada upaya pemerintah untuk mencegah kerawanan pangan, penanggulangan inflasi, namun juga hendaknya ke depan bisa jadi sumber perekonomian bagi seluruh anggotanya dan mereka berkembang,'' harap Ismail.

''Rencananya pelatihan akan kita laksanakan pada kisaran bulan Maret, karena itu, sekarang kita mulai cek dan pastikan kalau mereka siap,'' lanjut dia.

Disketapang, jelas Ismail juga, memastikan kesiapan lahan yang akan dimanfaatkan. ''Alhamdulillah tadi kita sudah lihat lahan yang akan digunakan,'' ungkap dia.

KWT Okra Nusa sendiri terdiri dari 30 orang ibu-ibu warga. Selain itu mereka juga mendapat dukungan penuh dari RT dan RW setempat juga KUB setempat.

Kekompakan tersebut terlihat saat mereka hadir lengkap saat CPCL yang dilaksanakan oleh Disketapang pada Kamis (16/2/2023). (Kominfo10Pku/RD5)