:
Oleh MC KAB KEP TANIMBAR, Rabu, 15 Februari 2023 | 20:42 WIB - Redaktur: Tobari - 304
Saumlaki, InfoPublik - Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends dan tim, melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dengan 2 agenda kegiatan.
Yaitu Kegiatan Pengawasan Program Pembangunan APBN Tahun Anggaran 2022 dan menyiapkan prototyping project sebagai tugas akhir peserta program IDEAS-MIT (Boston/Massachuset, USA).
Pengawasan program pembangunan APBN Tahun 2022 berasal dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, cq. Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, dengan program yaitu Revitalisasi PLTS Terpusat di Desa Lelingluan 150 KWP (kilo watt power), Kecamatan Tanimbar Utara dan Desa Watmasa 75 KWP, Kecamatan Wuarlabobar.
Pertama sebagai anggota DPR RI melakukan kunjungan pengawasan terhadap pelaksanaan PLTS terpusat yang ada di Watmasa dan Lelingluan.
"Tapi karena kondisi alam kita tidak bisa ke Watmasa hanya ke Lelingluan,” kata Mercy saat rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar di ruang rapat Bupati, Rabu (15/2/2023).
Mercy merasa senang karena bisa berjumpa langsung dengan masyarakat dan melihat secara langsung seluruh proses revitalisasi sampai masyarakat mengakses listrik di sana, bersama dengan pihak Kementerian ESDM sekaligus melakukan evaluasi.
“Buat saya ini proyek strategi yang sesungguhnya jadi jangan sampai nanti kemudian rusak lagi,” ujar Mercy.
Wanita jebolan Fakultas Teknik Universitas Pattimura ini sudah banyak berjuang untuk Maluku terkait masalah kelistrikan.
Barends kemudian menjelaskan beberapa lokasi yang telah menjadi fokus untuk membanguan infrasturktur kelistrikan di sana misalnya Tanimbar dan Maluku Tenggara.
“Kalau di Watmasa itu tahun 2012 waktu saya masuk, kalau di Lelingluan tahun 2016 bersamaan dengan 9 PLTS lainnya yang diusulkan waktu itu dan sesungguhnya di KKT ini, ada 4 PLTS yang dibangun,” jelasnya.
Menurut Barends ini adalah aset yang sangat berharga, ada dikelola oleh PLN tapi juga ada waktunya dikelola oleh daerah. Di wilayah tenggara ada 3 yang dikelola oleh PLN salah satunya di Adaut Kecamatan Selaru.
Sedangkan untuk program lokasi prioritas lokasinya di Lelingluan Kecamatan Tanimbar Utara. Selain Tanimbar daerah lainnya adalah kota Tual dan 3 lokasi di Kepulauan Aru karena daerahnya sulit diakses listrik yang dibangun pada tahun 2015/2016.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat Bupati Tanimbar, Daniel Edward Indey memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Mercy dan Tim atas kerja nyata yang telah menjadikan Maluku secara umum menjadi terang tetapi Tanimbar secara khusus sudah dapat menikmati listrik.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Ruben Moriolkosu sebagai moderator dalam pertemuan tersebut menyampaikan beberapa hal terkait listrik di Tanimbar.
Salah satunya adalah pembangunan jaringan instalasi listrik di Romean, Kecamatan Fordata yang belum terealisasi sampai sekarang dan Desa Wisata Matakus Kecamatan Tanimbar Selatan yang belum memiliki listrik.
Selanjutnya, Kepala Bappeda Rosias Kabalmay mengatakan, 3 kecamatan yang telah dibangun jaringan listrik semoga dapat dipercepat proses pengadaan mesin listrik sehingga masyarakat dapat diberdayakan lewat program-program pembangunan.
Dari sisi anggaran tingkat ketergantuna KKT masih ada pada 97% berasal dari dana transfer, jika memperhatikan 3 tahun terahir, dana transfer semakin berkurang. Untuk itu sangat berpengaruh terhadap banyak program/kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan.
Kabalmay juga menyarankan agar PLTS yang direncakan akan diserahkan dan dikelola, apalah oleh Pemda atau BumDes, menurutnya langkah awal diserahkan kepada Pemda.
Dan dari sisi SDM harus dipersipkan tetapi juga tidak terlepas dari penganggaran yang jika berkenaan dapat dimasukan pada APBD Perubahan 2023 mendatang. (MC Kabupaten Kepulauan Tanimbar/Ria/toeb)