:
Oleh MC PROV RIAU, Minggu, 1 Januari 2023 | 19:39 WIB - Redaktur: Tobari - 214
Pekanbaru, InfoPublik - Pesantren kilat dan Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) menjadi salah satu upaya dalam memaksimalkan bonus demografi.
Demikian disampaikan Gubernur Riau Syamsuar dalam kegiatan Mabit di Masjid Ittihadul Ummah, Pandau Jaya, Kabupaten Kampar, Riau, pada Sabtu malam (31/12/2022).
Ia menerangkan, Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi pada tahun 2030 hingga 2045 mendatang.
Bonus demografi yang dimaksud adalah masa di mana penduduk usia produktif 15-64 tahun akan lebih besar, dibanding usia nonproduktif 65 tahun ke atas dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia.
Dijelaskan dia, bahwa anak-anak muda ini sebagai bonus demografi jika nantinya mereka dapat bersaing dan memiliki kreativitas dan menghasilkan sesuatu yang produktif.
"Dalam menyikapi hal tersebut, diperlukannya berbagai persiapan dalam membentuk generasi muda yang cerdas dan dapat bersaing," ucap Syamsuar.
Selanjutnya, Gubri menjelaskan, bahwa potensi-potensi yang harus dipersiapkan adalah mentalitas anak muda untuk menghadapi tantangan masa depan.
Kemudian, kata Gubri, dengan kegiatan positif ini hendaknya dapat menjadi gerakan yang membentengi para generasi penerus di masa yang akan datang.
Sehingga, kata mantan Bupati Siak dua priode itu, bisa berdampak kepada keselamatan anak-anak di dunia maupun di akhirat.
"Keselamatan di dunia adalah bagaimana mereka tumbuh belajar produktif dan melek terhadap digitalisasi yang akan mereka hadapi, sehingga mental mereka kuat terhadap tantangan yang ada di masa depan," tuturnya.
Kemudian juga akhirat, yaitu bagaimana mereka menanamkan pikiran-pikiran mereka tentang agama dan juga memiliki ilmu ataupun bekal terhadap agama.
"Sehingga, nantinya dengan adanya berbagai cobaan yang menghambat dalam proses mereka untuk berkembang, generasi muda ini sudah punya bekal untuk membentengi diri," katanya.
Gubri Syamsuar berharap, melalui kegiatan ini mampu membentuk generasi penerus yang nantinya akan melanjutkan kepemimpinan dan pembangunan bangsa.
"Ini menjadi tugas bersama dan ini ada ditangan kita, apakah generasi ini nantinya menjadi generasi yang hancur atau akan menebarkan dampak yang baik kepada bangsa," tegasnya. (riau/toeb)