Telusuri Arsip Sejarah dan Budaya, Pemrov Sulteng Lakukan Kunker ke Den Haag Belanda.

:


Oleh MC Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis, 22 Desember 2022 | 06:12 WIB - Redaktur: Tobari - 231


Den Haag, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka hunting sekaligus melakukan penelusuran arsip sejarah dan budaya Sulawesi Tengah di Belanda.

Kegiatan, dipimpin langsung oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan dan Kesra Dr. Rohani Mastura, M.Si bersama rombongan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sulawesi Tengah terkait. Senin, (19/12/2022)

Staf Ahli Gubernur Rohani Mastura bersama rombongan berangkat dari Jakarta, Minggu, 18 Desember 2022 pukul 14.30 WIB dan tiba di Schiphol Bandara Internasional Amsterdam Belanda pada pukul 06.25 waktu setempat (ada perbedaan waktu 6 jam dengan Jakarta).

Kemudian, Rombongan langsung menuju ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dipandu oleh pendamping dari Arsip Nasional Republik Indonesia Jajang Nurjaman, S.Hum, MA yang diterima langsung oleh Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Embassy Of The Republic Of Indonesia) yang diwakili oleh Wakil Duta Besar/ Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia Freddy Panggabean didampingi Sekretaris I Atu Indarto dan Andrea sebagai bagian dari unit Penerangan Sosial dan Budaya KBRI.

Rombongan disambut dengan ucapan selamat datang yang sangat ramah sambil menginformasikan sejarah berdirinya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Belanda yang merupakan Kedutaan terbesar yang ada di daratan Eropa dan banyak orang Indonesia tinggal dan lebih memilih menjadi warga negara Belanda dibandingkan umumnya untuk menjadi warga negara Jerman atau Francis dan sebagainya.

Diaspora masyarakat Indonesia yang tinggal di Negara Belanda cukup banyak sekitar 1.7 juta jiwa yang terbesar yakni; orang Maluku, Manado, Batak, Bali, Toraja, Makassar dan daerah lainya di Indonesia.

Wakil Duta Besar Freddy Panggabean mengatakan, sangat mendukung upaya penelusuran Arsip yang bernilai sejarah dan budaya Sulawesi Tengah menjadi arsip memori kolektif bangsa. Khususnya, Sulawesi Tengah sebagai sumber informasi kemajuan pendidikan dan kebudayaan ke depan.

KBRI siap mendukung dan memfasilitasi tempat penyelenggaraaan promosi Sejarah dan Budaya Sulawesi Tengah apabila Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah mau melaksanakannya di Belanda seperti halnya Provinsi lain di Indonesia.

"Sulawesi Tengah memiliki berbagai keunikan ragam budaya dan pesona alam yang indah yang tidak kalah dengan daerah lainnya hanya saja banyak yang belum mengenalnya, silahkan berpromosi di Belanda," kata Wakil Duta Besar RI.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah Drs. I Nyoman Sriadijaya, MM mewakili rombongan sekaligus sebagai OPD leading sektor di bidang kearsipan, menyampaikan salam hormat Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura.

Dan terima kasih yang tak terhingga atas penyambutan dan kesempatan yang diberikan oleh pihak Kedutaan untuk melakukan hunting dan penelusuran Arsip bernilai Sejarah dan Budaya Sulawesi Tengah di Belanda yang diterima langsung oleh Wakil Duta Besar Freddy Panggabean bersama jajaranya.

Kemudian, Kadis Pusaka I Nyoman Sriadijaya menyampaikan permohonan maaf terkait perubahan waktu kunjungan yang sebenarnya dilakukan pada 21 sampai dengan 25 November 2022, kemudian diundur pada 12 sampai dengan 16 Desember 2022.

Ia juga menjelaskan terkait perubahan waktu kunjungan yang disebabkan adanya kendala administrasi yakni; pengurusan rekomendasi Kemendagri, izin atau persetujuan dari Setneg, menunggu terbitnya Exit Permit serta Paspor Dinas dari Kemenlu. sehingga baru bisa berangkat hari ini, 19 sampai dengan 24 Desember 2022.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah Yudiawati Vidiana Windarusliana, SKM, M.Kes menyampaikan bahwa penelusuran arsip ini telah melalui konsultasi penelusuran Arsip Sulawesi Tengah yang belum ada di Arsip Nasional RI.

Membuat daftar penelusuran Arsip dan melakukan konsultasi awal sebelum berangkat ke Belanda dengan Arsiparis di National Archives of Netherlands dan Pustakawan di Leiden University Library.

Di samping berharap dapat menelusuri Arsip dari periode VOC hingga Pemerintahan Hindia Belanda, khususnya di Sulteng pada masa zaman kerajaan Suku Kaili di Lembah Palu, Donggala, Banggai, Buol, Poso, Morowali termasuk arsip kebencanaan yang pernah terjadi sebelum kemerdekaan sebagai siklus bencana yang terjadi tahun 2018 yang lalu dan sebagainya.

Penelusuran arsip bernilai budaya seperti dokumen atau arsip tentang cagar budaya atau 1000 situs megalitikum yang tersebar di Lembah Napu, Behoa dan Bada yang sudah ada sekitar 3000 tahun silam juga mengenai masuknya Agama Islam di Sulawesi Tengah, masuknya Agama Kristen di Poso dan Bahasa Daerah Poso khususnya (Kamus Bare'e) yang ditulis oleh Dr. Adriani berkebangsaan Belanda, Tari-tarian dan Pakaian Kulit kayu dan sebagainya.

Untuk mendapatkan semua arsip ini yang kemungkinan tersimpan arsipnya di Arsip Nasional Belanda dan Naskah Kunonya tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden membutuhkan waktu yang cukup panjang namun penelusuran ini tidak boleh berhenti sampai di sini saja.

Melalui kunjungan kerja dinas ini diharapkan akan terus terbangun koordinasi, komunikasi dan kerjasama yang baik dengan Para Arsiparis dan Pustakawan yang ada di kedua Lembaga ini di Belanda sehingga kita tetap dapat dibantu untuk mendapatkan arsip dokumen yang masih dibutuhkan. 

Diakhir kunjungan di KBRI tersebut, Staf Ahli Gubernur Sulawesi Tengah Rohani Mastura menyampaikan bahwa hasil kunjungan di KBRI ini akan disampaikan langsung kepada Gubernur Sulawesi Tengah, yang Insyaallah pada bulan Juni 2023 akan mengadakan kunjungan kerja Asosiasi Pemerintahan Daerah.

Sekaligus berharap Gubernur Sulawesi Tengah berkenan membawa rombongan untuk promosi pariwisata dan kebudayaan di KBRI Belanda sebagaimana undangan dari Wakil Duta Besar RI di Belanda. Kemudian dilakukan penyerahan plakat atau cendera mata serta foto bersama.

Adapun rombongan yang juga mengikuti kunjungan kerja ini yakni; Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Drs. Adidjoyo Dauda, M.Si serta pendamping dari Arsiparis dari Arsip Nasional Belanda, masyarakat Indonesia Warga Negara Belanda, Julinta Hutagalung, SE, MA. ( Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesra/toeb).