:
Oleh MC KAB SORONG, Selasa, 13 Desember 2022 | 09:20 WIB - Redaktur: Tobari - 366
Sorong, InfoPublik – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat, kembali berpolakan adanya penyerapan transmigrasi lokal, di mana saat ini tersebar di empat distrik (kecamatan).
Yakni Klamono, Malabotom, Klasafet dan Distrik Segun. Dengan kembali melibatkan masyarakat lokal, baik orang asli Papua, dan bagi warga pendatang yang lahir dan besar di sini (Sorong) untuk mengikuti program transmigrasi.
Demikian dijelaskan, Penjabat Bupati Sorong Yan Piet Moso, S.Sos, MM, melalui Kepala Disnakertrans Marthen Nebore, S.Sos, M.Si, saat peringatan Hari Bhakti Transmigrasi ke-72, berlangsung di Aimas, Senin (12/12/2022).
Kita berdayakan masyarakat lokal dengan perbandingan 80% bagi orang asli Papua, dan 20% bagi masyarakat lokal atau saudara-saudara kita yang berasal dari warga pendatang (lahir dan besar di Sorong).
Hal itu senada dengan permintaan Pj Bupati Sorong untuk persentase jumlah warga transmigrasi lokal ini, jelas Nebore.
Tentu semuanya ini akan kita sosialisasikan kepada masyarakat, sesuai petunjuk langsung Pak Pj bupati, sambungnya.
Dengan harapan pusat-pusat transmigrasi ini juga bisa langsung berdampak. Untuk sementara sesuai data yang Disnakertrans miliki untuk di Distrik Klamono misalnya, ada sekitar 150-an kepala keluarga.
Begitu pula warga transmigrasi dulu yang memiliki sertifikat tanah pihaknya akan mendata kembali.
Tujuannya ketika pihaknya mengajukan program ke pemerintah pusat, minimal lahannya tidak bermasalah.
Dia mencontohkan, seperti transmigrasi lokal di Kampung Malais, Distrik Klamono itu sebagai kampung Reforman Agraria. Tanah atau lahan masyarakat lokal kita berikan sertifikat.
Dengan adanya kampung Reforman Agraria ini akan menjadi fokus semua OPD. Kita akan gotong royong untuk pembangunannya.
Untuk luasan lahan yang diberikan kepada transmigrasi lokal ada sekitar 2 hektare. Baik itu untuk lahan pekarangan maupun lahan garapan yang akan mereka kelola, tambahnya. (MC Kab. Sorong/rim/toeb)