:
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 1 Desember 2022 | 20:57 WIB - Redaktur: Tobari - 237
Gorontalo, InfoPublik - Focus Group Discussion penyusunan travel pattern Geopark Gorontalo dan Buku Profil Pariwisata Gorontalo 2022 digelar Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Kamis (1/12/2022).
Kepala Dinas Pariwisata Rifli M Katili saat membuka kegiatan menjelaskan FGD ini dilaksanakan bertujuan untuk menghubungkan masing-masing geosite menjadi lokasi tujuan wisata dan membuka paket tujuan wisata yang menghasilkan segmentasi geowisata di Gorontalo.
“FGD penyelarasan akhir ini dilaksanakan dengan harapan dapat menampung usulan dalam memfinalkan dokumen travel pattern Geopark Gorontalo yang telah disusun oleh para tenaga ahli,” kata Rifli M Katili.
Rifli M Katili menjelaskan Pemerintah Provinsi Gorontalo telah mengusulkan sebanyak 26 situs sebagai geosite ke Komite Nasional Geopark.
Menurutnya ke-26 situs ini telah melalui tahapan panjang kajian oleh tim ahli untuk mendapatkan pengesahan dari Komite Nasional Geopark.
Proses identifikasi dan verifikasi dalam penetapan hingga pengesahan warisan geologi ini oleh Komite Nasional Geopark ini menghasilkan 24 lokasi geosite yang tersebar di 5 kabupaten di Gorontalo. Geosite ini yang kemudian dijadikan tujuan geowisata.
Materi hasil kajian dipaparkan oleh tim tenaga ahli dan pembantu tenaga ahli riset travel pattern Geopark Gorontalo yang berasal dari Universitas negeri Gorontalo, yang terdiri dari Yayu Indriati Arifin (Kepala Pusat Studi Energi Sumber Daya Mineral dan Geopark), Meilinda Lestari Modjo (Sekretaris Vokasi), Krisna Anugrah (Ketua Jurusan Pariwisata), dan Djamal Adi Nugroho (pengajar program studi Geologi).
Menurut mereka Geopark merupakan integrasi geodiversitas, biodiversitas (keanekaragaman hayati) dan keragaman budaya masyarakat menjadi potensi yang mendukung pengembangan geopark.
Ketiganya harus dikelola secara baik untuk kepentingan pelestarian (konservasi), pendidikan dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pendekatan geografis diperlukan dalam perencanaan destinasi geowisata yang lebih komprehensif, antara geologi, keanekaragaman hayati dan budaya masyarakat lokal,” kata Yayu Indriati yang menjadi koordinator tim ahli.
Dalam pengembangan travel pattern Geopark Gorontalo ini tim ahli melakukan pendekatan spasial yang mendukung perencanaan destinasi, unsur spasial yang harus ada antara lain daerah pemasok wisatawan, destinasi geowisata, kawasan geowisata, pusat pelayanan, jalur sirkulasi, pintu gerbang, atraksi, dan rute geowisata.
FGD ini dihadiri oleh pemangku kepentingan pariwisata antara lain perguruan tinggi, Pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), pemandu wisata dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), pengurus kelompok sadar wisata (Pokdarwis), wartawan, dan sejumlah instansi pemerintah. (mcgorontaloprov/toeb)