:
Oleh MC KOTA PARIAMAN, Selasa, 18 Oktober 2022 | 11:20 WIB - Redaktur: Kusnadi - 167
Pariaman, InfoPublik - Walikota Pariaman ikut Field Day Panen Raya Jajar Legowo (Jarwo) Super pada Kegiatan Ketahanan Pangan Desa Kampung Gadang Kecamatan Pariaman Timur, Senin (17/10).
Panen raya tersebut juga diikuti oleh Sekdako Pariaman, Yota Balad, Asisten II, Elfis Candra, Kadis Pertanian, Pangan dan Perikanan (P3) Kota Pariaman, Dasril, Kadis PMDes, Hendri dan Kepala Desa Kampung Gadang, Amri Maldi.
Dalam arahannya, Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan bahwa panen raya dengan sistem Jarwo Super sangat membantu petani.
“Ternyata dengan teknologi dan cara ini bisa menambah hasilnya, sehingga berbagai hambatan dan hama bisa berkurang. Dengan dampingan dari Penyuluh Pertaniannya maka hasil panen menjadi lebih meningkat dan ini terbukti hasil panen meningkat hingga 30 persen,” ucapnya.
Lebih lanjut, Genius Umar menjelaskan bahwa ditahun ini, hasil padi kita mengalami suplus.
“Untuk bulan Oktober sampai Desember, kebutuhan beras kita mengalami surplus hingga 263 ton. Artinya ada 30 persen hasil padi berlebih dari kebutuhan masyarakat Pariaman,” terangnya.
Genius Umar juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Kampung Gadang karena dapat menyingkronkan program pemerintah pusat dengan pemerintah kota sehingga bisa dilakukan di desa melalui program ketahanan pangan.
“Mudahan-mudahan dengan Panen Raya menggunakan Jarwo Super di Desa Kampung Gadang ini bisa dicontoh oleh kelompok tani di desa-desa lain yang ada di Kota Pariaman, sehingga ketahanan pangan kita terjamin setiap tahunnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kadis P3 Kota Priaman, Dasril mengungkapkan bahwa Jarwo Super merupakan sistem dengan teknologi yang dapat mempermudah dan meningkatkan hasil pertanian dari sistem manual.
“Memang petani kita masih banyak belum menggunakan sistem ini. Sistem Jarwo Super menggunakan teknik bertanam dengan 2 jajar padi, kosong 1. Dan petani kita beranggapan bahwa dengan sistem tersebut jumlah tanam sedikit. Namun kalau kita lihat dilapangan hari ini hasilnya melebihi 30 persen dari penanaman semula,” katanya.
Dasril juga menerangkan bahwa keuntungan menggunakan Jarwo Super ini adalah kita dapat mengendalikan hama, untuk pemupukan sampai kerumpunnya dan ketika memanennya tidak memakai tenaga yang cukup banyak.
“Dilihat dilapangan bahwa petani kita yang menggunakan sistem konvensional, hasil yang didapat 5,62 ton/hektar. Sedangkan dengan sistem Jarwo Super, hasilnya 8,9 ton/hektar. Ini menunjukan bahwa teknologi jarwo super bisa diterapkan di Kota Pariaman,” sambungnya.(rika)