:
Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 4 Oktober 2022 | 09:01 WIB - Redaktur: Kusnadi - 130
Tidore, InfoPublik - Mahasiswa Prodi Teknologi Hasil Pertanian (THP) Fakultas Pertanian Universitas Khairun (Unkhair) melalui program PHP2D mendampingi ibu-ibu PKK dan KWT (Kelompok Wanita Tani) di Desa Moiso, Halmahera Barat, membuat selai kelapa dan VCO, termasuk cara mengemas label produk. Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Pendampingan, Dr Erna Rusliana, Senin (3/10/2022).
Kegiatan pendampingan ini dibuat sejak Juni hingga November 2022. “Masyarakat di desa ini hanya mengolah kelapa menjadi kopra dan minyak goreng. Minyak goreng biasanya hanya diolah untuk konsumsi rumah tangga, sedangkan kopra biasanya dijual untuk pendapatan keluarga,” ucap Dr Erna
Ia menjelaskan, ketika harga kopra turun, petani di Desa Moiso ini mengalami kerugian. Untuk itu melalui program PHP2D, mahasiswa Prodi THP Faperta Unkhair turun dan mendampingi ibu-ibu home industri yang ada di desa tersebut.
“Ibu-ibu pun telah menguasai proses produksi kedua produk ini dengan baik serta sudah dapat memasarkannya. Produksi rutin dilakukan ibu-ibu Desa Moiso sebanyak dua kali sebulan atau sesuai permintaan,” ungkapnya.
Ia mengaku, sebelumnya permasalahannya adalah pemasaran kedua produk ini masih terbatas karena masih belum memiliki nomor PIRT dan label halal MUI. Produk tidak dapat dipasarkan di minimarket, toko-toko, dan supermarket.
“Untuk itu dibutuhkan pendampingan dari pihak yang memahami hal ini. Dosen yang ada pada Program Studi THP Faperta Unkhair adalah dosen-dosen yang memiliki kepakaran dalam bidang tersebut. Sehingga transfer pengetahuan dan pendampingan tentang tata cara pengurusan nomor PIRT dan label halal MUI selai kelapa dan VCO menjadi solusi terhadap permasalahan ini,” jelasnya.
Peserta, kata dia, juga dibantu untuk bisa mendapatkan Nomor Izin Berusaha (NIB) dan Sertifikat PKP (Penyuluhan Keamanan Pangan) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Barat.
“Home industri ini dikoordinatori oleh Ibu Ayanti Idris. Beranggotakan 17 orang ibu-ibu yang berasal dari PKK dan KWT Desa Moiso. Penyuluhan keamanan pangan diikuti oleh koordinator home industri dan timnya yang diwakili oleh ibu Kepala Desa Moiso.”
Selain itu, pada penyuluhan ini disampaikan materi tentang keamanan pangan, kemasan dan label pangan, penerapan CPPB, dan teknologi proses pengolahan pangan.
Ia menambahkan, terdapat pre test dan post test di awal dan akhir kegiatan untuk menilai penguasaan peserta sebelum dan setelah diberikan penyuluhan keamanan pangan.
“Saat ini NIB dan Sertifikat PKP telah dimiliki oleh home industri Desa Moiso. Dan home industri sedang dalam peningkatan level 1 dan 2 menuju rekomendasi pemeriksaan. Kegiatan pendampingan ini adalah pengabdian yang didanai oleh Kemendikbudristek lewat skema Program Pemberdayaan Masyarakat (PKM) dengan kompetisi nasional,” pungkasnya. (PN/MC Tidor)