:
Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Sabtu, 1 Oktober 2022 | 13:00 WIB - Redaktur: Kusnadi - 367
Ambon, InfoPublik - Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta E. T. Maspitella mengapresiasi kerja Pantia Hari-hari Besar Grejawi (PHBG Sinode GPM) yang pada hari ini, Sabtu (1/10), menyelenggarakan Seminar Sejarah Gereja Protestan Maluku dengan Tema “GPM di Masa VOC Sampai Pasca Konflik dan Recovery”, sebagai langkah untuk membantu MPH dalam membentuk pemahaman warga gereja secara utuh mengenai makna hari-hari besar gereja dan secara khusus menyediakan satu dokumen utuh yang menjelaskan sejarah GPM.
Hal itu disampaikan oleh Pendeta Maspaitella dalam arahan pembuka Seminar Sejarah GPM. Menurutnya, terlaksananya seminar ini bukan berarti bahwa GPM belum memiliki dokumen sejarahnya atau seminar ini bukan bermaksud mencari jejak-jejak awal pekabaran injil di Maluku dan kapan GPM menjadi gereja mandiri.
“Kita sudah punya semua data itu namun data itu adalah hasil karya akademik para pendeta melalui desertasi mereka dan harus disatukan dalam himpunan sejarah gereja GM yang dapat dibaca. Bahkan, mengenai GPM dalam masa konflik Maluku pun proses penulisannya sudah berlangsung sejak tahun 2005 sesuai rekomendasi Sinode GPM, namun belum sempat dituntaskan karena beberapa kendala yang dialami,” tuturnya.
Disampaikan, Seminar hari ini akan diboboti secara langsung oleh narasumber yang ahli di bidang sejarah gereja dan telah melakukan penelitian khusus tentang sejarah GPM, di antaranya; Y. Soleiman, Ph.D, J. R. Saimima, M.A. Juga para narasumber yang mengalami peristiwa-peristiwa penting pada beberapa sejarahnya semisal GPM di masa konfilk Maluku, dalam hal ini Pdt. I. W. J Hendriks dan dalam masa rekonsiliasi perdamaian Maluku, Pendeta Dr. Chr. Jhon Ruhulessin.
MPH berharap seluruh umat memandang penting sejarah gereja dalam arus perubahan sosial dan dinamika kebangsaan yang terus bergerak maju.
“Kami berterima kasih kepada PHBG yang telah selenggarakan seminar ini. Besar harapan kami apa yang di cita-citakan bersama untuk menyediakan buku sejarah GPM yang komperhensif dapat terwujud dan pada tahun 2025 nanti semua ini diharapkan sudah tuntas dikerjakan. Selain Rencana kami untuk membangun patung Joseph Kam di Maluku,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua PHBG Sinode GPM, Drs. Boedewin Wattimena dalam sambutannya mengatakan, Seminar Sejarah GPM merupakan agenda dari PHBG yang mestinya dilakukan sejak tahun lalu tapi baru bisa terlaksana saat ini. yan
Dikatakan, tujuan seminar adalah untuk memperkaya pemahaman sejarah GPM yang selama ini belum dilakukan secara komprehensif, namun hanya melalui buku. Nantinya, output dari Seminar ini akan dikaji lebih lanjut oleh GPM menjadi sebuah buku agar umat mampu mengerti sejarah GPM sejak zaman VOC sampai dengan hari ini.
Seminar berlangsung di gedung gereja Maranatha juga melalui zoominar, dan disiarkan secara langsung dari youtube Sinode GPM.
https://www.youtube.com/watch?v=xKr-8xA9MAE