Pemkab Sergai Targetkan 2030 Nihil Stunting

:


Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI, Jumat, 16 September 2022 | 10:45 WIB - Redaktur: Juli - 172


Sei Rampah, InfoPublik - Wakil Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H. Adlin Umar Yusri Tambunan, membuka rembuk stunting tingkat kabupaten di Aula Sultan Serdang, Kompleks Kantor Bupati Sergai, Sei Rampah, Kamis (15/9/2022).
 
Mengawali sambutannya, Wakil Bupati Sergai mengatakan jika upaya penurunan stunting sudah menjadi salah satu agenda prioritas pemerintah yang juga tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.  Untuk itu dirinya meminta kepada seluruh instansi dan stakeholder terkait untuk mampu memetakan program, kegiatan, serta pencegahan stunting secara optimal di Kabupaten Sergai.
 
“Stunting ini bukan cuma permasalahan kekinian, tapi dampaknya akan sangat terasa di masa depan. Saat ini menurut data, 1 dari 4 balita di Indonesia kondisinya stunting. Bayangkan bagaimana kondisi masa depan bangsa jika masalah ini tidak mendapat perhatian yang serius. Anak-anak kita adalah generasi penerus bangsa,” tegas Adlin Tambunan.
 
Mengacu pada WHO, Wakil Bupati menyebut batasan jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi pada waktu tertentu (prevalensi) stunting di suatu wilayah adalah sebesar 20%. Secara nasional, dirinya menyebut, sesuai dengan data yang dihimpun Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting mengalami penurunan dari sebelumnya di angka 30,8% di tahun 2018, menjadi 24,4% pada tahun 2021.  
 
“Syukur alhamdullilah, hal serupa juga terjadi dalam skala Kabupaten Sergai. Kalau pada tahun 2019 prevalensi stunting kita ada di angka 36,2%, maka pada tahun 2021 angkanya menyusut menjadi 20%,” terangnya.
 
Namun ia kembali menegaskan, penurun tersebut tidak lantas menjadi alasan untuk berpuas diri. Hal ini sebab Kabupaten Sergai telah mencanangkan prevalensi stunting ada di bawah 14% pada tahun 2024 dan sudah nihil di tahun 2030.
 
Maka dari itu ia tak lelah mengingatkan agar pihak yang terlibat dalam upaya pengentasan stunting bisa mengambil peran aktif. Ia juga meminta para Camat, Kepala Desa, hingga bidan mampu menerjemahkan program yang telah disusun.
 
“Posyandu mesti terus dilakukan. Dengan itu, kita bisa mengetahui balita mana yang punya risiko stunting,” katanya lagi.
 
Sebelumnya Kadis Kesehatan Sergai Selamat Hartono, SKM, MKM, menjelaskan jika kegiatan pada hari ini merupakan tindaklanjut dari hasil rembuk stunting tingkat desa dan kecamatan yang beberapa waktu lalu sudah lebih dulu dilaksanakan.
 
“Kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan program kerja yang akan diimplementasikan untuk periode mendatang,” lapornya.
 
Kegiatan ini juga dihadiri Dandim 0204/DS Letkol Czi Yoga Febrianto dan Kadis P2KBP3A dr. Helminur Iskandar Sinaga, M.Kes. (Media Center Sergai/Julia).