:
Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Jumat, 2 September 2022 | 13:49 WIB - Redaktur: Kusnadi - 622
Ambon, InfoPublik - Klasis Kota Ambon CUP dan Klasis Kota Ambon Expo kembali digelar dengan tema “Bersyukur Bersama Dalam Kasih yang Menguatkan dan Memberdayakan Sesama”.
Ada 10 kategori mata lomba, diantaranya; mancing Maniak, Video dan photography, 4 diantaranya (Solo Anak, Terompet, Solo Pendeta, Paduan Suara Dewasa Campuran) untuk meningkatkan Seni dan Budaya umat di Klasis Kota Ambon, dan 3 sisanya (Spelling Bee Champonship, The Lord’s Prayer, dan English Debate) untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Asing.
Kali ini, perlombaan diselenggarakan di 3 tempat, diantaranya, Gedung Baileo Oikumene (Sebagai Pusat), Gereja Joseph Kam dan Taman Budaya.
Setelah Vakum 2 tahun karena pandemic Covid-19, tidak mematahkan semangat dari jemaat-jemaat klasis kota Ambon dalam mengikuti Klasis Kota Ambon Cup II tahun ini. Antusias peserta telihat pada jumlah peserta yang mengikuti lomba-lomba.
Sementara untuk Klasis Kota Ambon Expo, terdapat 18 stand yang berdiri di depan lingkungan Gedung Baileo Oikumene. Untuk KKA Expo ini, berlangsung dari tanggal 1-2 September.
Rangkaian lomba diawali dengan acara pembukaan yang bertempat di Gedung Baileo Oikumene.
Turut hadir dalam acara ini, Ketua MPH Sinode GPM – Pendeta E. T. Maspaitella, Penjabat Walikota Ambon – Boedewin Wattimena, Kepala Kantor Agama Kota Ambon, Pimpinan OPD di lingkup Kota Ambon, Ketua-ketua Klasis, Pendeta dan Pelayan se Klasis Kota Ambon, perwakilan uskub Amboina.
Selanjutnya, Ketua Panitia Klasis Kota Ambon Cup II, Prof. Dr. M. J. Saptenno, SH.,M.Hum, dalam laporan panitia menyampaikan bahwa hampir 2 tahun kegiatan ini vakum dan akhirnya tahun ini dapat terlanksana kembali. Ini tentunya dilaksankaan sebagai bagian dari upaya gereja terlibat dalam mewujudkan Ambon sebagai City of Music. Karena itu dengan berbagai kegiatan yang dilakukan ini diharapkan bisa berdampak bagi kehidupan jemaat khususnya bagi kota Ambon.
“Dengan upaya ini semua orang bergairah untuk berlomba sesuai dnegan potensi yang dimiliki anak, dan orang dewasa. Lebih khusus bagi anak-anak dalam memahami Bahasa Inggris. Diharapkan program ini menjadi program tahunan,” imbuhnya, belum lama ini.
Sebagai Ketua Klasis Kota Ambon, Pendeta N. J. Rutumalessy menyadari bahwa seluruh jemaat membutuhkan ruang untuk mengupayakan berbagai pengembangan yang bisa diupayakan. Untuk itu, event ini bukan hanya semata melaksanakan program klasis tapi lebih dari pada itu sebagai ruang untuk pengembangan di bidang seni dan budaya, juga mendukung pemasaran kelompok UMKM yang ada di Klasis Kota Ambon.
Pilihan penyelenggaraan KKA Cup 2 dan expo ini dilakukan dalam bulan September mengawali seluruh perayaan HUT GPM sebetulnya cerminan dari kecintaan wargaa KKA terhadap kasih Allah bagi GPM.
Harapannya seluruh persembahan ini ikut merayakan suasana sukacita bagi perayaan 87 GPM dan perayaan HUT Kota Ambon ke 447 tahun.
“Kalau boleh ini jadi bagian dari momentum pemerintah,” tutupnya.
Sementara itu, Pendeta Maspaitella dalam arahannya mengatakan 3 tujuan strategis gereja yang dapat dicapai melalui event Klasis Kota Ambon Cup II, diantaranya; Pertama, peningkatan kualitas musik pengiring nyanyian jemaat. Secara sederhana, jika untuk event ini kita melaksanakan latihan yang menyita energi, maka hal serupa pun harus dijadikan sebagai bagian dari persiapan pelayanan dalam kebaktian jemaat.
Kedua, kelompok Pujian Sekunder, yakni Paduan Suara Jemaat, dan Musik Pengiring Terompet, adalah komponen penting dalam liturgi gereja. Itu berarti harus ada korelasi langsung ke kebaktian jemaat sebab saya masih menemukan dalam beberapa pengalaman melayani kebaktian di beberapa Jemaat di Klasis Kota Ambon, tidak ada kelompok pujian sekunder di dalam kebaktian tersebut.
"Padahal kita memiliki sumber daya yang berkualitas dalam hal ini. Para Pendeta yang turut memeriahkan event ini membuktikan bahwa pembinaan pujian sekunder di jemaat bisa digalakan terus," katanya.
Ketiga, penyanyi anak-anak yang turut memeriahkan KKA Cup adalah bukti dari adanya ruang kreasi PFG selain aktivitas kurikuler. Anak harus dibina juga dalam hal ini, sebagai salah satu aktivitas pembentukan karakter spiritualnya. Begitu juga dengan rangkaian lomba bahasa Inggris kepada anak dan remaja. "Saya yakin ini adalah cara tepat untuk merangsang kemampuan berbahasa asing sebagai kebutuhan utama ke masa depan," katanya.
“Untuk itu kepada anak-anakku, belajarlah terus, jangan berhenti sebab orang yang berhenti belajar adalah orang yang tidak beriman,” tuturnya.
Sebagai penutup, Pendeta Maspaitella berharap agar Klasis Kota Ambon dan Klasis-klasis yang ada di Kota Ambon turut mendukung upaya dan langkah Pemerintah Kota Ambon untuk memulihkan keadaan Ambon dalam segala sektornya.
“Bapak Walikota, agenda seperti ini adalah isi dari Ambon the city of music,” imbuhnya.
Mengawali sambutannya, Wattimena mengatakan bahwa Tanggal 7 September perayaan HUT Kota ambon ke 447, dengan tema “Give to Ambon”. Berikan untuk Ambon, kasih par Ambon.
“Untuk itu saya mengajak kita memeberikan yang terbaik untuk Ambon. Kasih sesuatu untuk kota ini. Dan melalui event ini Klasis Kota Ambon telah menjawab tema HUT Kota Ambon," ucapnya.
Bagi Wattimena, evet Klasis Kota Ambon Cup II benar-benar mewujudkan brand kota Ambon, Ambon city of music. Karena itu Pemkot berikan apresiasi bagi apa yang dilakukan KKA.