Bijak dan Inovatif dalam Menghadapi Era Digitalisasi

:


Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Jumat, 19 Agustus 2022 | 16:00 WIB - Redaktur: Kusnadi - 206


Pontianak, InfoPublik - Pesatnya perkembangan teknologi yang semakin terpacu dengan adanya pandemi COVID-19 telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan dengan memanfaatkan teknologi digital dalam berbagai kehidupan bermasyarakat.

Hal ini kian dipertegas bahwa kita sedang berada di era percepatan transformasi digital, dimana jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 204,7 juta orang atau meningkat dari tahun sebelumnya.

Perkembangan penggunaan internet diakui membawa serta berbagai dampak dan resiko, baik positif hingga negatif. Tak ayal kadang kita temukan penipuan online dan konten pornografi dan informasi hoax lainnya.

Oleh karena itu, peningkatan penggunaan teknologi perlu diimbangi dengan literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif dengan bijak dan tepat guna.

"Memanfaatkan perkembangan di era digitalisasi saat ini sangat penting bagi lingkungan sekitar kita, khususnya generasi muda. Kita harus bijak dalam menerima perkembangan yang ada. Sekarang banyak kita temukan mudahnya seseorang mengungkapkan ujaran kebencian kepada orang lain. Beda pendapat boleh, tetapi tidak boleh menyerang fisik dan SARA. Mohon lebih bijak dalam bermedsos. Tidak mungkin kita semua sependapat, kita dengan orang terdekat saja bisa berbeda pendapat,” ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., saat membuka Seminar Literasi Digital yang diinisiasi oleh HMI Provinsi Kalimantan Barat di Aula Rumah Dinas Wakil Walikota Pontianak, belum lama ini.

dr. Harisson, M.Kes., juga menjelaskan perkembangan terakhir mengenai transaksi keuangan menggunakan digitalisasi, seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, yaitu menggunakan QRIS untuk mempermudah UMKM dalam transaksi pembayaran. Cukup dengan menggunakan telepon genggam dan pindai (scan), maka transaksi (perpindahan uang) yang cepat terjadi.

Di negara maju, cashless (non-tunai) sudah lebih dominan. Hal tersebut sangat mempermudah dalam bertransaksi keuangan serta mempermudah pengawasan terhadap tindak penyalanggunaan keuangan (korupsi).

“Jadi, apabila kita semua beralih ke transaksi keuangan digital, maka semua akan tercatat dan ini termasuk bagian dari program pemberantadan dan pencegahan korupsi,” jelas Sekda Prov Kalbar.

Generasi muda Kalbar diminta untuk bisa mengembangkan diri dan terus berinovasi, tidak terpaku dengan jurusan kuliah yang dijalani, tetapi harus lebih luas.

“Kedepannya jangan sampai kita hanya jadi pengguna. Saya harapkan kita menjadi provider serta menjadi enterpreuner pembangun dan pengembang startup,” tutup Sekda Prov Kalbar seraya memberikan semangat kepada para pemuda yang hadir.

Sebagai informasi, kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid dengan dihadiri secara luring oleh Ketua Umum MW Kahmi Kalbar, M. Isnaini, S.T., Ketua Umum Badko HMI Kalbar, Abdul Muis, dan beberapa narasumber dari Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Suyanto Tanjung, S.Sos., M.Si., Akademisi IAIN Pontianak, Dr. Ria Hayatunnur Taqwa, M.Si., Bidang Literasi dan Keuangan HIPMI Kalbar, Abdul Qodir Jaelani, Ditreskrimsus Polda Kalbar Kombes Pol Lutfie Sulistiawan, S.I.K., M.H., para pengurus dan anggota organisasi kepemudaan yang ada di Kalimantan Barat.(kalbarprov.go.id)