:
Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Senin, 8 Agustus 2022 | 10:27 WIB - Redaktur: Kusnadi - 548
Ambon, InfoPublik - Bersamaan dengan pelaksanaan Rapat Konsultasi (Rakon) semester I tahun 2022, telah berlangsung launching Yayasan Ina Haha Maluku Reborn, disaksikan oleh peserta Rakon yang berlangsung dalam ruangan Aula Kantor Sinode GPM, Kamis (4/8).
Katua Yayasan Ina Haha, Dr. Ir. Rohny Maail, S.Hut, Msi, IPU dalam sambutannya mengatakan, Yayasan Ina Haha Maluku (YIM) adalah unit kerja tua GPM di bidang pembangunan sumber daya manusia yang dilahirkan kembali untuk menjawab panggilan zaman akan perubahan gambar dan peran manusia di era revolusi digital teknologi.
Urgensi dari kelahiran kembali YIM untuk merespons adanya krisis kualitas manusia dan ketertinggalan jumlah anak negeri Maluku dalam barisan generasi pemimpin dan professional di level swasta maupun pemerintahan. Dari fakta dan data yang ditemukan jumlah anak Maluku yang bersekolah tinggi hingga keluar negeri sudah tertinggal jika dibandingkan dengan daerah lain.
Maail pula menyampaikan 4 pokok kerja YIM, di antaranya 1) Memaparkan Ulang strategi dan rencana manusia GPM yang selaras dan optimial sesuai kebutuhan serta kualifikasi zaman ini maupun nanti. 2) Membangun financial support system (Dukungan Finansial dan beasiswa) supporting Group dan Jaringan Pendidikan (Edu-Network) dari jemaat, swasta, negara hingga diaspora warga GPM seluruh dunia. 3) Merancang dan membangun mekanisme project pembangunan manusia mulai dari perekrutan anak jemaat berprestasi, pembinaan mental rohani, hingga persiapan untuk study lanjut ke luar negri. 4) Mengkampanyekan budaya pro pendidikan tinggi, atau pembangunan pendidikan generasi muda sebagai bagian dari budaya rohani jemaat hingga menjadi tugas pelayanan GPM yang strategis.
Lebih lanjut Maail menjelaskan, 4 Pokok kerja ini mengarah ke 2 tujuan besar yaitu, 1) mempersiapkan lahirnya generasi anak negeri, warga gereja yang siap berkompnentesi bersaing menjadi pimpinan gereja, dalam pemerintah baik lokal nasional. 2) Melahirkan satu budaya rohani yang baru dalam jemaat yang mendidik serta mendorong setiap warga jemaat sampai ke S1, S2, dan S3. Sehinggga menjawab psnggilan pelayanan GPM yang misiologi.
“Saya yakin bahwa kesempatan lahir baru bergantung dari pilihan. Mari kita mendorong anak kita melanjutkan study karena YIM siap menyalurkan impian setiap anak yang ingin melanjutkan study,” ungkapnya.
Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta E. T. Maspaitella dalam arahannya saat membuka Rakon juga membahas terkait launching YIM. Pendeta Maspaitella melaporkan, dari hasil sosialisasi di Klasis Seram Barat beberapa waktu lalu telah ada calon mahasiswa yang akan diutus untuk berkuliah di UK, dan masih terbuka peluang-peluang lain sehingga perlu pula langkah kita bersama-sama untuk mendorong dan menjaring sumber daya emas gereja dalam rangka merebut peluang-peluang emas ini.
“Artinya, untuk urusan Pendidikan GPM, kita jadikan tiga Yayasan ini, YPPK, Yaperti dan Ina Haha Maluku sebagai TIGA BATU TUNGKU yang kuat dan saling menopang,” imbuhnya.
Selanjutnya, Pendeta Maspaitella juga menyampaikan informasi kepada semua peserta Rakon tentang hasil kerja sama dengan Universitas Kristen Maranatha Bandung.
“Rekan-rekan kita yang menempuh studi S2 Psikologi Sains sudah tiba pada tahapan akhir studi mereka, dan 3 di antaranya sudah selesai Ujian Tesis pada hari kemarin, yakni Pdt. Lodewik Laisila, Pdt. Fransix Y. Hatu dan Pdt. Yun Lopulalan. Selain itu pada 19 September 2022 nanti akan datang 20 Mahasiswa UKM Bandung yang melaksanakan kegiatan MEMBUMI – Kampus Mengajar Mandiri di Kepulauan Maluku dan akan ditempatkan pada sekolah-sekolah model YPPK.”
“Kami berharap partisipasi dari Klasis dan Jemaat-jemaat juga untuk menopang pelaksanaan praktek para mahasiswa ini,” ungkapnya.
Diinformasikan juga bahwa UKM Bandung masih meminta partisipasi GPM bagi yang berminat Studi S2 IT dan Psikologi Sains pada Tahun Akademik yang baru, mulai September 2022 nanti. Selain itu beberapa Klasis sudah memanfaatkan pula peluang kerjasama ini guna pengembangan kapasitas pelayan dan mutu layanan gereja, semisal Pulau Ambon, Kota Ambon dan Tanimbar Selatan.
Acara launching dilanjutkan dengan pemberian fanbel dari Pendeta Maspaitella kepada pengurus YIM.