Sukadana, InfoPublik - Penanaman pohon serentak untuk Kalimantan teduh, hijau, dan lestari dalam rangka pemulihan hutan dan lahan sebagai upaya mendukung FOLU NET SINK 2030 (bentuk keseriusan pemerintah untuk mengatasi krisis iklim, khususnya dalam mencapai net zero emissions pada 2060 atau lebih cepat), berlangsung Selasa (19/7/2022) pagi.
Kegiatan yang dibuka oleh Gubernur Kalimantan Barat Bapak H. Sutarmiji, S.H. M.Hum dan dihadiri oleh perwakilan Forkopimda kabupaten/kota serta sekolah-sekolah yang ditunjuk untuk mengikuti secara daring.
"Pohon peneduh jalan saya sarankan menanam pohon matoa, memang pohon ini berasal dari papua, tetapi cocok ditanam di Kalimantan Barat, buktinya banyak dijual dipinggir jalan dengan harga 40.000 rupiah, selain itu pohonnya juga rindang," pinta Sutarmiji.
Sementara itu dalam dialognya antara Gubernur dan Bupati Kayong Utara terkait rencana penanaman pohon yang akan dilaksanakan di Kabupaten Kayong Utara sebagai peneduh dan wisata hijau, Bupati Kayong Utara didampingi oleh beberapa kepala Dinas, serta dari yayasan Asri.
"Hari ini kita menanam serentak di beberapa tempat sebanyak 46 lokasi, 13 Sekolah Dasar, 14 Sekolah Menengah Pertama, dan 18 Sekolah Menengah Atas. Adapun bibit yang kami tanam ini adalah belian, gaharu, ubah, matoa, jengkol, durian dan lain-lain," kata Citra.
Kabupaten Kayong Utara sebenarnya konsen dalam menanam pohon, dengan bekerja sama dengan yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang.
"Kita punya istilah tiada hari tanpa menanam, sejak tahun 2009 sampai dengan 2021 bekerja sama dengan yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) kita sudah menanam sebanyak 252 hektar dengan jumlah pohon sebanyak 400 ribu dan yang paling besar di Taman Nasional Gunung Palong," ucap Buapti
Kerja sama dengan yayasan Asri ini sudah terjalin sejak tahun 2008 sampai dengan sekarang terutama kerjasama dari bidang penghijuana, selain itu Kayong Utara juga sering melakukan tanam serentak bekerja sama dengan dinas-dinas terkait.
"Beberapa waktu yang lalu lokasi gunung palong sempat terputus atau gundul, sehingga habitat-habitat yang ada menjadi makin sedikit maupun langka kan tetapi sekarang sudah kembali normal, akibat dari penanaman pohon. Enam bulan yang lalu kita juga melakukan tanam serentak di seluruh kayong utara, dengan partisipan sebanyak 257 berupa tanaman keras dan hortikultura, dua bulan yang lalu kami juga menanam pinang di pulau maya sebanyak 500 pohon, jadi pulau maya itu kita jadikan lubuk pinang," tutup beliau. (Mc Kab. Kayong Utara/agung).
96 Kali