:
Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Rabu, 20 Juli 2022 | 13:15 WIB - Redaktur: Kusnadi - 339
Ambon, InfoPublik - Yayasan Dr. J. B. Sitanala melaksanakan semifinal Festival Peneliti Belia dengan Tema “Pulihkan Generasi Ilmiah Gereja dengan Prestasi”. Festival telah berlangsung selama 4 bulan. Para peserta telah berproses dengan penelitiannya yang dituangkan dalam karya ilmiah.
Ketua Umum YPPK Dr. J. B. Sitanala, Dr. Sarlota Singerin, M.Pd, bepum lama ini mengatakan bahwa peneliti belia adalah tahapan awal untuk mencerdaskan anak-anak gereja dimulai dari kecintaan pada sains.
“Ini langkah awal yang menggembirakan. 31 produk telah dihasilkan dari tahap awal. Mulai dari TK-SMA. Kita bersyukur karena banyak siswa yang mau mengasah pengetahuan dan mereka semua bertalenta,” ungkap Singerin.
Berdasarkan hasil survey dari Central Young Saintis didapati bahwa peminat belia itu terbatas. Oleh sebab itu, inisiasi YPPK melaksanakan Festival Penelitian Belia ini agar dapat menumbuhkan minat, dan juga menghasilkan prestasi dari siswa-siswi YPPK Dr. J. B. Sitanala. Sebagai pimpinan Yayasan, Singerin bersyukur karena niat baik ini direspons oleh gereja.
Harapannya akan ada peneliti muda yang berasal dari GPM. Peneliti yang memiliki dan menaati etika ilmiah, seperti kejujuran dan keuletan untuk tetap membangun pengetahuan.
Apresiasi dari Yayasan kepada para juri yang telah setia dari awal festival berlangsung. Diharapkan juga akan tetap ada pendampingan bagi peneliti belia dalam proses pembelajaran. Apalagi nantinya YPPK Sitanala akan melaunching sekolah Ekstrakurikuler yang di dalamnya ada “Riset” sebagai mata pelajaran wajib pada seluruh sekolah YPPK.
Sekretaris Umum MPH Sinode GPM, Pendeta S. I. Sapulette, dalam arahan pembukaan mengatakan bahwa festival ini merupakan festival pertama yg dilakukan di lingkup pengurus pusat.
MPH berharap ini langkah awal yang akan diteruskan bersama. Jika ini pertama maka akan ada yang kedua, tiga, sepuluh dan seterusnya. Apa yang baik yang telah diawali akan tetap dilakukan keberlanjutan nya.
Lebih lanjut, Pendeta Sapulette mengungkapkan bahwa menuju 1 abad Sinode GPM, MPH Sinode telah meletakan 1 (satu) fokus pengembangan gereja dalam menyediakan SDM yang tangguh dan dapat di andalkan. Manajemen nya telah ditata bersama dengan YPPK secara menyeluruh.
Pendeta Sapulette mengatakan bahwa Sinode GPM telah menyiapkan langkah sekolah model berbasis ekstrakurikuler, yang memiliki khas sebagai sekolah Kristen.
Dikatakan, festival ini merupakan upaya ke arah itu. Diharapkan, ke depannya hal ini mendapat perhatian dan partisipasi semua sekolah YPPK.
“Kalau yang pertama ini ada 31 produk penelitian belia, di tahun ke 2, harus ada 3 kali lipat dari yang pertama ini. Ini harapan bersama kita,” ungkapnya.
Bagi Pendeta Sapulette, Festival Penelitian Belia ini merupakan langkah bersama menanamkan cara berfikir peneliti berbasis data dan fakta yang akan sangat berguna pada saat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Nilai yang ditanamkan adalah pada kultur berpikir kritis dalam kerangka riset yang dapat menghasilkan karya ilmiah.
Upaya semacam ini berkontribusi bagi lahirnya peneliti handal di masa yang akan datang. Yang riset nya memberi solusi dan inovasi yang lebih baik.
Pendeta Sapulette berharap agar melalui Festival ini, para siswa-siswi dapat kembangkan kemampuan penguasaan sains dan kapasitas penelitian. "Jadilah generasi masa depan yang mampu memberi solusi atas masalah-masalah kehidupan yang dihadapi, karena kapasitas meneliti untuk memberi sumbangan bagi permasalahan dalam kehidupan bersama. Seperti tagline “Generasi masa depan gereja yang berkarakter cerdas dan berprestasi,” pungkasnya.