:
Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Rabu, 6 Juli 2022 | 18:23 WIB - Redaktur: Tobari - 352
Ambon, InfoPublik - Jelang perayaan Iduladha 1443 Hijriah, Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pendeta E. T. Maspaitella menyerahkan seekor sapi sebagai hewan kurban kepada Imam Besar Masjid Raya Al-Fatah, Haji R. R Hasanusi.
Saat menyerahkan hewan kurban, Pendeta Maspaitella mengatakan bahwa ini sebagai bentuk Sinode GPM terus menjalin persaudaraan antarumat beragama. Kegiatan ini juga dilakukan setiap tahun melalui Panitia Hari-hari Besar Gerejawi (PHBG) Sinode GPM.
“Kami menyerahkan hewan kurban untuk bersama-sama dengan basudara muslim merayakan hari Raya Iduladha,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Sinode GPM memahami aktivitas penyerahan kurban ini sebagai salah satu cara untuk menghidupkan seluruh media-media perdamaian antar umat beragama yang sudah diciptakan bersama.
Pesannya kepada semua warga masyarakat di Maluku bahkan Indonesia agar seluruh rajutan persaudaraan dibangun dalam semangat saling mengasihi dan menghormati. Karena Itu perlu adanya rasa solider dengan semua orang.
Jadi ini bukan soal rutin GPM lakukan kegiatan ini tapi karena ada nilai persaudaraan di dalamnya dan itu yang harus dijadikan materi edukasi kepada semua umat beragama.
"Saya yakin di dalam ajaran mana pun memberi, rela berkorban, saling menolong itu adalah nilai pokok keagamaan yang harus terus dijadikan semacam nilai bersama untuk hidup,” katanya.
Dengan begitu, ia berharap momen Iduladha atau hari raya umat beragama yang lainnya dapat terus menarik simpati dan partisipasi semua umat beragama untuk turut menerima semua momen suci keagamaan sebagai bentuk spiritualitas keumatan.
“Tanggung jawab spiritual kita adalah membangun hidup yang lebih damai dan persaudaraan yang lebih kuat untuk menjadi pesan-pesan yang universal pada semua umat beragama dan seluruh umat manusia di seluruh dunia,” imbuhnya.
Melalui momen Iduladha ini juga, dirayakan dalam keprihatinan umat kepada kepada korban bencana yang terjadi di mana-mana termasuk di Maluku, Pulau Damer.
Untuk itu, Pendeta Maspaitella berharap momen ini dimaknai dengan nilai kasih, rela berkorban, memberi terutama kepada semua orang yang menderita.
Setiap tahun kami menyerahkan hewan kurban. Ada juga partisipasi di klasis-klasis GPM yang lain.
Sementara itu, Haji R. R Hasanusi saat menerima kurban mengatakan bahwa ini sudah berlangsung dari tahun ke tahun kepengurusan MPH Sinode GPM turut berpartisipasi dalam perayaan Iduladha semata-mata untuk menjalin persaudaraan antar umat beragama yang saling mengasihi, menyayangi, serta menghargai.
Sebagai contoh, Haji Hasanusi jadikan pengorbanan Nabi Ibrahim dalam menyerahkan kurban kepada Allah. Pengorbanan inilah yang harus dilestarikan oleh umat islam dan non-islam. Supaya adanya nilai saling kerja sama dalam merayakan Iduladha.
“Saya rasa pengorbanan yang dilakukan MPH Sinode GPM bagi kita sangat berarti penting serta memberikan makna yang dalam kepada umat Islam,” ungkapnya.
Baginya ini bukan soal hewannya tapi bagaimana orang bisa mengorbankan kepentingannya untuk kepentingan Allah, serta kehidupan duniawinya untuk kehidupan akhirat. Itulah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam maupun Kristen.
“Semoga kita semua mendapatkan rahmat, mendapatkan ampunan dari Allah, petunjuk dan hidayah dari Allah sehingga hidup kita ini bermanfaat,” imbuhnya.
Sebagai penutup, Atas nama Jemaah masjid Al-Fatah dan nama umat Islam di Ambon dan seluruh Maluku, sebagai Imam Besar Mesjid Al-Fatah Haji Hasanusi menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada MPH Sinode yang telah memberikan perhatian yang begitu besar dalam rangka hari raya Iduladha.
Sejauh ini, Mesjid Al-Fatah telah menerima empat sumbangan kurban, di antaranya dari Presiden Joko Widodo, Gubernur Maluku, Sinode GPM, dan DPRD Provinsi Maluku. (MPM/toeb/Elvira)