Persiapkan Kehamilan, Langkah Pencegahan Kasus Terjadinya CP pada Kelahiran

:


Oleh MC KOTA PADANG, Rabu, 29 Juni 2022 | 12:20 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 100


Padang, InfoPublik - Wakil Ketua Fisioterapi Indonesia Dr Ahmad Syakib menjelaskan, kasus Cerebral Palsy (CP) di Indonesia cukup tinggi yakni 2-5 kasus dari setiap 100 ribu kelahiran, sementara di negara maju hanya 1-2 kasus di setiap 100 ribu kelahiran.

Hal tersebut disampaikannya pada Talkshow Inspiratif terkait CP yang diprakarsai oleh Yayasan Rumah Gadang Cerebral Palsy (Raga CP), Selasa (28/6/2022).

Namun menurutnya, kasus CP dapat diminimalisir jika ditangani sedari dini, yakni semenjak masa kehamilan, dimana ibu hamil harus sehat, mendapatkan asupan gizi yang cukup, serta dipantau dan rutin melakukan kontrol.

"Usahakan setelah lahir, jika terindikasi adanya gangguan kesehatan maupun lahir beresiko (prematur), maka harus dilakukan tindakan (stimulasi dini)," terangnya.

Ia menjelaskan, yang harus dilakukan jika si anak terindikasi CP adalah ditangani dengan orientasi untuk meningkatkan kemampuan fungsional seperti merangkak, berdiri hingga berjalan. Intinya mengajarkan kemampuan gerak yang fungsional.

Lebih lanjut ia memaparkan, CP disebabkan oleh gangguan syaraf pusat, bisa terjadi masa kehamilan, proses melahirkan hingga berumur sebelum dua tahun.

Kegiatan Talkshow Inspiratif ini dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh pelaksana harian (plh) Kepala Dinas Pendidikan Dr Sadrianto.

Kadis menegaskan, pemerintah Sumbar siap mensupport dan mendorong upaya pembangunan anak-anak disabilitas, serta berkoordinasi dan bersinergi dengan yayasan Raga CP.

"Penanganan disabilitas memerlukan kerjasama dan sinergi semua pihak, baik pemerintah yayasan, orang tua hingga masyarakat, kita siap berkoordinasi agar pendidikan menyentuh semua pihak, dalam upaya menjadikan Sumbar maju, cerdas dan madani," paparnya.

Ketua Yayasan Raga CP Hilda Yetti menjelaskan, Yayasan Raga CP awalnya pada tahun 2015 merupakan komunitas orangtua yang memiliki anak penderita CP.

"Dari komunitas tersebut, kita sepakat mendirikan yayasan guna menampung dan membantu anak-anak penderita CP," terangnya.

Hingga saat ini terdapat sekitar 30 orang anak penderita CP di Yayasan Raga CP, mereka mengikut berbagai program yang dilakukan oleh yayasan seperti fisioterapi, edukasi, belajar membaca dan melatih syaraf motorik.

Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara Yayasan Raga CP dengan STIKES Ford de Kock, yang dilakukan oleh Wakil Rektor Nurhayati.

Nurhayati menyebutkan, ini merupakan implementasi Tridarma perguruan tinggi guna membantu kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.

"Nantinya kita akan memberikan terapi kepada anak-anak CP, kemudian juga melakukan magang mahasiswa, serta penelitian guna membantu anak-anak dengan CP, harapan kami tentuny dapat berkontribusi lebih besar guna meningkatkan kwalitas hidup anak-anak penderita CP," jelas Nurhayati.

Turut hadir pada kegiatan ini anggota DPRD Sumbar Rafdinal yang juga pembina Yayasan Raga CP, serta hadir secara daring Naja finalis ajang Hafidz Indonesia 2019 yang diselenggarakan salah satu stasiun televis swasta, yang juga merupakan penderita CP.

(MC Padang/RA/Charlie)